INDONESIAONLINE – Bagi jamaah haji dan umrah, jangan sampai melewatkan mengunjungi Masjid Quba di Madinah dan salat 2 rakaat di dalamnya. Selain bersejarah dan sangat spesial, ternyata masjid ini adalah masjid yang kali pertama dibangun oleh Nabi Muhammad. 

Jika jamaah hendak ke Masjid Quba, letaknya berada di pinggir kota Madinah, kurang lebih 3 kilometer arah selatan Masjid Nabawi.

Konsultan Bimbingan Ibadah Haji Daerah Kerja Madinah, Kiai Wazir Ali mengatakan, ziarah ke Masjid Quba sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Terlebih jika dalam kunjungan ke Quba bisa menyempatkan salat sunah dua rakaat. 

“Di sana ada tertulis prasasti dan bisa terbaca barang siapa berwuduh di rumahnya atau di hotel lalu ke Masjid Quba dan salat dua rakaat, nilai pahalanya seperti pahala umrah,” kata Kiai Ahmad Wazir Ali, melansir Instagram @undercover.id. 

Baca Juga  Jemaah Salat Isya Minta Rp 10 Juta, Wali Kota Maidi Beri Rp 15 Juta

Pernyataan itu juga didukung oleh sebuah hadits yang diriwayatkan Tirmidzi. Dimana disebutkan bahwa salat dua rakaat di Masjid Quba, pahalanya sama dengan ibadah umrah.

“Rasulullah bersabda, barang siapa yang bersuci dari rumahnya, kemudian datang ke Masjid Quba, lalu salat dua rakaat, maka pahalanya sama seperti orang umrah,” kata Ustaz Feri.

Masjid Quba dibangun atas dasar takwa. Pernyataan itu didukung oleh firman Allah SWT dalam Alquran surah At-Taubah ayat 108 yang artinya berikut ini. 

Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (Mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.

Baca Juga  Mbah Dimyati Selopuro, Waliyullah dari  Blitar Keturunan Sunan Geseng

Meski telah mengalami beberapa kali renovasi, namun nuansa tradisiomal dalam arsitekturnya tetap dipertahankan. Masjid Quba sendiri memiliki enam kubah besar, masing-masing berdiameter 12 meter dan 56 kubah kecil berdiameter enam meter.

Bagi jamaah haji dan umrah yang singgah di Masjid Quba, petugas sudah menyediakan air zamzam. Untuk jemaah dari Indonesia disediakan juga buku bimbingan haji dan umrah berbahasa Indonesia.

Selesai salat, jemaah juga dapat berbelanja. Banyak pedagang menjajakan dagangannya seperti kurma, minyak zaitun, buah tin, dan peci dengan harga beragam. Jika tak ada uang Riyal, tak usah khawatir karena di sini hampir semua pedagang menerima mata uang rupiah dan bisa berbahasa Indonesia.