INDONESIAONLINE – Dana desa (DD) di Kabupaten Malang hingga akhir Februari 2022 belum tersalurkan secara optimal. Menurut data Dinas Pemberdayaan Desa dan Masyarakat (DPMD), dari 378 desa, baru 36 desa yang mendapat DD.
Pj Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang, Nurman Ramdhansyah mengatakan, selain dari 36 desa yang menerima DD 2022, 272 desa belum terlayani.
“Saat ini ada beberapa data yang sudah terdistribusi. Namun masih banyak yang belum menyerahkan. Baru 36 desa (yang sudah terdistribusi),” kata Nurman, Jumat (25/2/2022).
Di sisi lain, saat ini ada sembilan desa yang sudah melalui proses di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Selain itu, 44 desa masih dalam proses penandatanganan dan 17 desa lainnya dalam tahap verifikasi di kantor.
Nurman menjelaskan, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa telah meminta setiap pemerintah daerah di Jatim untuk mempercepat penyaluran DD. Apalagi kondisi varian Omicron dari covid-19 yang semakin parah sehingga DD merupakan komponen yang sangat dibutuhkan desa.
Dari informasi yang diterima media, setidaknya 40 persen alokasi dana desa dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai perlindungan sosial bagi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Nantinya, diharapkan penyaluran dana desa yang cepat menjadi motor penggerak pergerakan ekonomi di desa sehingga dapat mempercepat pengentasan kemiskinan.
Jawa Timur mendapat alokasi dana desa dari Kementerian Desa PDTT sebesar Rp. 7,76 triliun untuk 7.724 desa. Alokasi ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu Rp. 100,26 miliar dibandingkan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, progres hingga 24 Februari menunjukkan akselerasi yang signifikan. Yakni penyaluran ke 1.839 desa dengan total anggaran Rp 601,6 miliar. Dampak penyaluran BLT dana desa terhadap penanggulangan kemiskinan dinilai sangat signifikan.
“Jadi, sesuai arahan menteri desa dan gubernur, bupati dan walikota harus mempercepat proses pencairan dana desa. Untuk Kabupaten Malang, mulai hari ini alhamdulillah ada peningkatan kebutuhan di lapangan maupun di lingkungan mereka. desa masing-masing,” kata Nurman.
Di sisi lain, alokasi dana desa (DD) di Kabupaten Malang mengalami peningkatan. Dari semula Rp 388 miliar, naik Rp 21 miliar menjadi Rp 409 miliar. Peningkatan dana desa membuat Kabupaten Malang menjadi yang tertinggi di Jawa Timur dalam hal perolehan DD.
“Alhamdulillah ada peningkatan. Kita masih bersyukur khususnya Jatim yang naik. Mekanisme distribusinya harus ada (penyerahan dari desa) lalu masuk ke sistem aplikasi. Tapi yang jelas harus ada inisiatif awal. dari desa untuk memenuhi persyaratan,” kata Nurman.