INDONESIAONLINE – Manusia memang tak luput dari amarah. Dalam suatu kondisi, tentu manusia pernah marah. Kondisi ini akan berdampak pada dirinya sendiri. Namun, hal ini tergantung bagaimana cara mereka menyikapi. 

Mengendalikan marah, memanglah bukan hal yang mudah. Tetapi, jika seseorang mampu mengendalikan marah, maka akan ada balasan yang setimpal. Diolah dari Islam Pos, jika marah ibarat seperti penyakit, maka dalam Islam, terdapat obat penawar yang dapat meredakan dan menghilangkan marah. Hal ini tentunya sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah. 

Terdapat riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, bahwa seseorang pernah berkata kepada Rasulullah, “Nasehatilah aku.” Rasulullah bersabda, “Jangan marah”. Rasulullah mengulang kata-kata itu.

1. Membaca Ta’awudz 

Baca Juga  Viral Komunitas Trail Rusak Edelweis Rawa Ranca Upas, Ini Pembelaan Peserta

Dari Sulaiman bin Shurd, diriwayatkan, bahwa ia bercerita ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah ada dua orang laki-laki yang sedang mengumpat. Salah seorang di antara mereka tampak memiliki wajah dengan ekspresi yang berbeda. Mukanya memerah wajahnya dan urat-urat lehernya membesar.

Rasulullah pun bersabda, “Aku akan mengajarkan satu kalimat yang andaikan ia membacanya, niscaya apa yang dialaminya itu pergi darinya. Seandainya ia mengucap ‘Audzubillahi minasy syaithan,’ (aku berlindung kepada Allah dari setan), tentulah apa yang dialaminya itu pergi darinya”.

Kemudian, orang-orang berkata kepada lelaki itu bahwa Rasulullah bersabda, “Mintalah perlindungan kepada Allah dari setan!” orang itu menukas, “Memangnya aku ini orang gila” (HR Muttafaq Alaih).

2. Mengubah posisi

Baca Juga  Pohon Tempat Bersembunyi Orang Yahudi Akhir Zaman

Rasulullah SAW bersabda, seperti yang diriwayatkan Abu Dzar, “Jika masing-masing kalian marah dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk. Jika marah sudah pergi darinya (maka cukuplah itu). Tetapi, jika tidak maka hendaklah ia berbaring” (HR. Abu Dawud).

3. Bersabar

Bersabar tentunya menjadi salah satu obat. Ibnu Abbas meriwayatkan berkenaan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Fushshilat 34, “Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik”. 

Ia menafsirkan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah bersabar saat marah dan memberi maaf di saat menerima perlakuan buruk. Dengan  begitu, ketika mereka mampu melakukan, maka niscaya Allah akan melindungi mereka dan menundukkan musuh-musuh mereka layaknya sahabat akrab saja.