INDONESIAONLINE – Media sosial saat ini juga diramaikan dengan aplikasi modifikasi (MOD). Salah satu aplikasi MOD yang banyak dimintai masyarakat adalah GB WhatsApp atau WA GB.

Pasalnya, dengan menggunakan WA GB penampilan aplikasi chat itu akan lebih menarik. Selain itu juga, ada beberapa fitur menarik yang tidak ada di WhatsApp original. 

Baca Juga :
Dewan Kabupaten Malang Tuding Data Dinas soal Sapi Mati akibat PMK tidak Akurat

Hal itulah yang membuat banyak orang memilih untuk menggunakan WA GB. Namun kini beredar kabar bahwa CEO WhatsApp Will Cathcart mengingatkan pengguna agar tidak memakai aplikasi MOD atau pihak ketiga. Hal itu karena berisiko program jahat alias malware. Aplikasi pihak ketiga ini kabarkan akan jadi sasaran pemblokiran.

Aplikasi WhatsApp modifikasi menyuguhkan ragam fitur yang tak tersedia di WhatsApp. Misalnya, WA GB yang bisa melihat pesan terhapus, WhatsApp Aero bisa menyembunyikan centang dua tanda pesan terkirim, hingga FMWhatsApp yang bisa mengirim file ekstrabesar. Catchcart lantas mengingatkan bahwa WhatsApp modifikasi itu bukanlah aplikasi resmi.

“Pengingat kepada pengguna @WhatsApp bahwa mengunduh versi WhatsApp palsu atau yang dimodifikasi bukanlah ide yang baik,” ujar Catchcart dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, dikutip Kamis (14/7/2022). 

Baca Juga  Ainun Najib Sebut Indonesia Alami Polarisasi Imbas Belum Kuasai Perkembangan Teknologi

Menurutnya, WhatsApp versi MOD memang terdengar tidak bahaya. Namun bisa berisiko pelanggaran privasi dan jaminan keamanan. “Baru-baru ini tim keamanan kami menemukan malware tersembunyi di dalam aplikasi yang ditawarkan di luar Google Play Store dari pengembang bernama ‘HeyMods’ yang menyertakan ‘Hai WhatsApp’ dan lainnya,” lanjut Catchcart.

Cathcart tak menampik jika aplikasi MOD menyuguhkan ragam fitur baru. Namun, aplikasi itu bisa mencuri informasi pribadi pengguna. 

“Aplikasi-aplikasi ini menjanjikan fitur baru tetapi hanya penipuan untuk mencuri informasi pribadi yang disimpan di ponsel. Kami telah membagikan apa yang kami temukan dengan Google dan bekerja dengan mereka untuk memerangi aplikasi berbahaya,” ujar Catchcart. 

Lebih lanjut, ia mengatakan Google Play Protect di Android saat ini bisa mendeteksi dan menonaktifkan WhatsApp versi palsu berbahaya yang diunduh sebelumnya. Di samping itu, pihak WhatsApp mengklaim akan terus mendeteksi dan memblokir aplikasi semacam WA GB di masa mendatang.

Baca Juga  3 Negara Ini Warganya Habiskan Waktu 5 Jam Main Aplikasi

Baca Juga :
Dorong Lahirnya Generasi Emas, Wali Kota Blitar Launching Aplikasi One Touch Stunting

“Kami juga mengambil tindakan penegakan hukum terhadap HeyMods untuk menghentikan bahaya di masa depan, dan selanjutnya akan mengeksplorasi opsi hukum untuk meminta pertanggungjawaban HeyMods dan pihak lain seperti mereka,” cetus Catchcart. 

Menurut Catchcart, malware ponsel merupakan ancaman berbahaya yang harus dilawan dan komunitas keamanan terus mengembangkan cara baru untuk mencegah penyebarannya.

Seperti dikutip dari Bleeping Computer, pada April lalu sebuah malware menyebar lewat pesan suara Whatsapp. Malware itu diketahui bertujuan mencuri data dengan metode phising ke lebih dari 27.655 ribu email.

Malware yang mulai agresif didistribusikan itu bahkan berhasil mencuri informasi rahasia dan menargetkan dompet mata uang kripto, file di komputer, hingga SSH Key yang berguna untuk autentifikasi. Oleh sebab itu dengan dibuatnya artikel ini, waspadalah jika kalian masih menggunakan aplikasi MOD WA GB. 

Sebelum hal di atas terjadi, lebih baik untuk kembali menggunakan aplikasi WhatsApp yang orginal atau resmi.