Sidoarjo Dilanda Hujan Es, Ini Penjelasan BMKG

Sidoarjo Dilanda Hujan Es, Ini Penjelasan BMKG
Es batu berserakan di lantai sebuah gedung di Sidoarjo. (@sidoarjo.id)

INDONESIAONLINE – Fenomena alam yang tak biasa bikin heboh warga Sidoarjo. Fenomena itu tak lain hujan es yang turun di Desa Sambisari Agung, Kecamatan Taman, pada Senin siang (4/11/2024).

BMKG Juanda, melalui akun Instagram resminya @infobmkgjuanda, menjelaskan bahwa fenomena hujan es ini terjadi akibat pola cuaca ekstrem yang dipicu oleh kondisi atmosfer tertentu.

Dalam video yang dibagikan @sidoarjo.id tampak hujan deras mengguyur sebuah halaman. Kemudian saat lantai keramik disorot banyak es batu yang berserakan. “Hujan es batu hari ini,” ungkap perekam video.

Dalam penjelasan BMKG Juanda, hujan mulai mengguyur wilayah Surabaya dan Sidoarjo sekitar pukul 12.08 WIB. Hingga akhirnya hujan disertai butiran es jatuh di beberapa lokasi, termasuk Desa Sambisari Agung. “Fenomena hujan es seperti ini terjadi akibat adanya pola konvektif di atmosfer dalam skala lokal-regional yang cukup signifikan,” jelas BMKG Juanda.

Lebih lanjut BMKG Juanda menjelaskan hujan es terbentuk dari awan jenis Cumulonimbus (Cb) yang memiliki ketinggian dan dimensi menjulang tinggi. Awan Cumulonimbus sering kali muncul dalam kondisi atmosfer yang labil, yang berarti udara dalam awan tersebut sangat tidak stabil. Ketidakstabilan ini memungkinkan terbentuknya butiran es di dalam awan dengan ukuran yang cukup besar.

“Butiran es yang terbentuk di awan Cumulonimbus ini tidak sempat mencair sepenuhnya sebelum mencapai tanah, sehingga turun sebagai hujan es,” ungkap BMKG Juanda. Awan Cumulonimbus sendiri memang dikenal sebagai awan yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, badai, bahkan petir.

Hujan es umumnya terjadi pada musim pancaroba atau peralihan, seperti yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. Pada masa transisi ini, udara di atmosfer sering kali mengalami perubahan suhu yang drastis dan kondisi yang tidak stabil, sehingga memicu terjadinya fenomena cuaca ekstrem, termasuk hujan es.

BMKG juga mengingatkan bahwa fenomena ini cukup umum di awal musim hujan. “Waspadai cuaca ekstrem yang sering terjadi di masa pancaroba dan awal musim hujan,” tulis BMKG Juanda dalam keterangannya.

BMKG memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem di masa-masa peralihan musim. Berikut beberapa pesan penting dari BMKG:

– Waspadai Cuaca Ekstrem: Di awal musim hujan, cuaca ekstrem seperti hujan deras, petir, hingga hujan es bisa saja terjadi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada.

– Rutin Mengupdate Informasi Cuaca: Selalu periksa informasi cuaca terkini dari BMKG melalui berbagai kanal resmi, termasuk media sosial, untuk mendapatkan peringatan dini yang akurat.

BMKG Juanda juga mengingatkan warga yang menemukan es akibat hujan agar tidak sembarangan meminumnya. “Jangan diminum ya, gaes, esnya! Karena kita tidak tahu mengandung polutan apa di dalamnya,” pungkas keterangannya. (bn/hel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *