INDONESIAONLINE – Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Kota Batu tahun 2023 mendapat sorotan serius. DPRD Kota Batu menilai bahwa jumlah SiLPA yang dihasilkan masih tergolong besar. Sejumlah catatan diberikan terkait evaluasi atas penyerapan anggaran yang belum maksimal.
Hal tersebut terungkap dalam rapat paripurna pada Rabu (19/6/2024). “Memang ada beberapa catatan dari DPRD Kota Batu yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Kota Batu,” ujar Anggota Komisi B DPRD Kota Batu Nur Ali, Kamis (20/6/2024).
Data menunjukkan, SiLPA dari selisih realisasi Pendapatan Daerah dengan Belanja dan Transfer Daerah tahun 2023, ditambah netto Pembiayaan Daerah mencapai Rp190,5 miliar sesuai audit BPK-RI per 31 Desember 2023. Meski menurun dari Rp253,2 miliar di tahun 2022, jumlah ini masih dianggap tinggi.
Nur Ali menjelaskan, SiLPA dipengaruhi oleh kegiatan yang sudah direncanakan namun tidak dapat dilaksanakan. “Seperti kegiatan yang sudah terencana dan terprogram serta disepakati bersama DPRD tidak berjalan sebagaimana target,” ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan masyarakat tidak banyak, tetapi penting untuk diwujudkan. DPRD mengusulkan usulan yang dikenal sebagai Pokok-pokok Pikiran (POKIR) dengan harapan dapat terealisasi sesuai rencana.
“Kita perlu komitmen tinggi dari eksekutif untuk tahun 2024,” tegas Nur Ali.
DPRD juga memiliki tugas pengawasan dan akan melakukan evaluasi setiap triwulan atau semester untuk menilai pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan dan teranggarkan. “Kami tidak ingin ini menjadi penyumbang SiLPA,” tambahnya.
Ia menjelaskan, pagu anggaran setiap OPD sudah diproyeksikan dan disetujui sesuai kebutuhan, namun masih terkendala masalah teknis dalam pelaksanaannya, yang akhirnya menjadi penyumbang SiLPA.
“Harapan ke depan, hal ini jangan sampai terulang,” tegas Nur Ali (pl/dnv).