INDONESIAONLINE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melakukan sejumlah pembinaan kepada untuk mencegah bahaya makanan yang dikhawatirkan dapat berdampak bagi kesehatan anak. Hal itu sebagai bentuk sikap atas maraknya jajanan ice smoke atau chiki ngebul yang dinilai bisa berdampak bagi kesehatan.

Hal tersebut lantaran adanya kandungan nitrogen cair yang dinilai bisa berdampak bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebih. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan akan bahaya yang mungkin ditimbulkan akibat mengkonsumsi jajanan tersebut.

“Tidak ada kasus sama sekali terkait dengan ciki ngebul. Untuk pengawasan, sekolah-sekolah melalui UKS diberi pembinaan rutin setiap sebulan sekali. Salah satunya kontrol tentang jajanan yang tidak baik, mending mendirikan kantin sekolah supaya bisa terkontrol,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo.

Baca Juga  Jangan Disepelekan, Sakit Kepala seperti Ini Bisa Jadi Gejala Covid-19 Omicron

Dari pantauannya, selain jajanan tersebut, jajanan lain yang turut diduga mengandung zat berbahaya seperti pewarna yang tidak sesuai dengan standar makanan, yang menurutnya juga perlu diawasi. Untuk itu, ia mengimbau kepada lembaga sekolah agar lebih waspada jika menemui pedagang yang menjual jajanan yang dimaksud.

“Kalau ada jajanan yang sedang tren (ciki ngebul) dan berbahaya mohon tidak diizinkan untuk berjualan. Hal ini menjadi kewenangan sekolah. Masyarakat juga diharap berhati-hati tidak mengonsumsi makanan seperti itu. Yang mana sasarannya memang sekolah untuk itu harus selalu memantau,” terang Wiyanto.

Dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, imbauan tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji tertuang dalam Surat Edaran (SE) nomor KL.02.02/C/90/2023. Yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada 6 Januari 2023 lalu.

Baca Juga  Kinerja Luar Biasa, BPJAMSOSTEK Blitar Bayarkan Klaim Rp 280 Miliar Selama Tahun 2022

“Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan dan peningkatan kewaspadaan pada penggunaan nitrogen cair pada pangan siap saji untuk mencegah terjadinya keracunan pangan,” ujar Maxi.

Dalam SE tersebut, dijelaskan bahwa penggunaan dan penambahan nitrogen cair pada makanan pangan siap saji yang berlebihan dan dikonsumsi jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Diantaranya radang dingin, luka bakar atau cold burn pada jaringan kulit, tenggorokan terasa seperti terbakar, bahkan dapat terjadi kerusakan internal organ. Hal ini disebabkan oleh suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh dalam waktu yang panjang.

Selain itu, menghirup uap asap nitrogen dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan kesulitan bernafas yang cukup parah.