INDONESIAONLINE – Salwan Momika, seorang pria asal Irak yang membakar Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, pada Sabtu (24/12/2023) lalu memiliki masa lalu yang kelam.

Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Momika pernah memimpin sebuah milisi Kristen di Irak bernama Brigade Imam Ali yang dikenal sebagai Babylon. Sebuah video beredar di media sosial menunjukkan Momika mengaku sebagai kepala milisi tersebut.

Momika mengaku bahwa ia menjalankan kelompok milisi tersebut pada 2017 di bawah bendera Brigade Imam Ali dan dikenal dengan nama Brigade Babylon.

Brigade tersebut merupakan sebuah gerakan militer yang menentang Kelompok Milisi Islam Radikal Irak-Suriah (ISIS) sejak 2014. Namun, Momika terjebak dalam perebutan relasi kuasa dengan Rayyan al-Kaldani yang menjadi kepala milisi Kristen faksi lain. Atas perseteruan itu, ia memutuskan untuk meninggalkan Irak.

Baca Juga  Vladimir Putin Trending setelah Sebut Tanah Asli Palestina Direbut Israel dengan Kekuatan Militer 

Momika dikenal sebagai aktivis anti-Islam yang sering melakukan aksi provokatif di media sosial. Dia pernah mengunggah video dirinya membakar Al Quran dan menginjak-injak bendera Islam.

Meski sempat dihapus, video tersebut mencuat kembali di laman Facebook Falcons of the Syriac Force pada 2014. Kemudian terdapat video kedua yang diunggah sebuah akun Youtube pada 2015.

Setelah aksinya membakar Al Quran di Stockholm, Momika melarikan diri ke Norwegia. Namun, dia ditangkap oleh pihak berwenang Norwegia pada Kamis (28/3/2024).

Aksi Momika membakar Al Quran menuai kecaman dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) mengecam keras aksi tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan provokatif yang tidak dapat diterima.

Baca Juga  Dibebaskan, Jurnalis Palestina Ungkap Beratnya Siksaan di Tahanan Israel

Kemlu RI mendesak pemerintah Swedia untuk mengambil langkah tegas terhadap pelaku dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Aksi pembakaran Al Quran di Swedia merupakan tindakan provokatif yang tidak dapat diterima. Kami mendesak pemerintah Swedia untuk mengambil langkah tegas terhadap pelaku dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.”

Bahkan, pimpinan Gereja Swedia pun ikut mengecam tindakan Momika tersebut. “Kami mengutuk keras aksi pembakaran Al Quran di Swedia. Tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama yang dijunjung tinggi oleh Swedia.”