INDONESIAONLINE – Setiap tanggal 29 September, bangsa Indonesia memperingati Hari Sarjana Nasional. Peringatan yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2014 ini bukan hanya tentang perayaan gelar akademis, melainkan juga momentum untuk mengenang dan menghargai jasa para kaum intelektual, khususnya sosok pelopor sarjana Indonesia: Sosrokartono.
Nama Sosrokartono mungkin tak sepopuler adiknya, R.A. Kartini. Namun, kakak kandung pahlawan emansipasi wanita ini memiliki peran penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia. Sosrokartono tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar sarjana di tingkat internasional.
Sosrokartono menamatkan studinya di Jurusan Teknik Sipil, Polytechnische School, Belanda, pada tahun 1899. Tak hanya menguasai ilmu teknik, Sosrokartono juga dikenal sebagai polyglot dengan kemampuannya menguasai 26 bahasa asing dan 10 bahasa daerah.
Perjalanan hidup Sosrokartono penuh warna. Ia pernah menjadi wartawan di media Eropa dan Amerika, meliput Perang Dunia I, hingga bekerja sebagai penerjemah di berbagai organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Semangat Sosrokartono dalam menuntut ilmu dan dedikasinya untuk bangsa menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
Hari Sarjana Nasional hadir sebagai pengingat bahwa gelar sarjana bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang untuk mengabdikan ilmu pengetahuan bagi kemajuan bangsa.
Melalui peringatan ini, diharapkan akan lahir Sosrokartono-Sosrokartono baru yang memiliki semangat juang tinggi, wawasan global, dan dedikasi untuk membangun Indonesia yang lebih baik.