INDONESIAONLINE – Pohon-pohon di Kota Malang mulai menunjukkan keindahannya jelang musim penghujan. Salah satunya pohon tabebuya yang ada di kawasan Kayutangan Heritage.
Penanaman pohon yang banyak disebut mirip bunga sakura ini berkat inisiatif DLH Kota Malang.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Laode KB Al Fitra sudah memperkirakan tabebuya akan berkembang dan menunjukkan keindahannya pada waktu yang tepat.
“Dulu di Kayutangan Heritage banyak pohon dengan titik yang tidak simetris. Jenisnya juga variatif. Sehingga kita rasa kita amati, kurang estetik secara landscape,” kata dia.
Penanaman tabebuya dimulai sejak tahun 2021 lalu. Hal itu seiring dengan pembangunan kawasan Kayutangan Heritage.
“Pada 2021 dilaksanakan oleh DLH, lalu pada 2022 dilanjutkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang saat pemasangan lampu dan penataan zona tiga,” terang Laode.
Menurut Laode, penanaman tabebuya ini merupakan keselarasan dan keseragaman. Tabebuya di kawasan Kayutangan Heritage disebut sebagai penanda.
“Tabebuya ini merupakan ikon di (Kayutangan) Heritage. Selain menambah keindahan, juga sebagai fungsi pohon untuk menyerap polusi udara,” jelas Laode.
Meskipun sudah mulai tampak keindahan dari tabebuya seperti yang dapat dinikmati saat ini, Laode menjelaskan bahwa dalam jangka dua sampai tiga tahun ke depan, pohon tersebut akan jauh lebih indah daripada sekarang.
“Saat ini mulai terlihat indah. Dua sampai tiga tahun ke depan akan lebih indah dari sekarang. Malah kalau berguguran, lebih estetik lagi karena sampahnya kan organik,” beber Laode.
Dengan keindahan yang diciptakan pohon tabebuya, Laode berharap masyarakat agar ikut menjaganya. Sehingga, kelestarian pohon dapat terjaga dan membuat Kota Malang semakin indah.
“Marilah kita menjaga kelestarian pohon-pohon di perkotaan sebagai penyejuk di masa depan kita,” pungkas Laode. (hs/hel)