Tabir Pembunuhan Tragis Balita di Tangerang Terkuak, Ini Motif Kejinya

Tabir Pembunuhan Tragis Balita di Tangerang Terkuak, Ini Motif Kejinya
Ilusrasi pembunuhan balita secara keji di Tanggerang (Ist)

INDONESIAONLINE – Misteri di balik kematian tragis seorang balita berusia empat tahun yang ditemukan terbakar di sebuah rumah kontrakan di Tangerang akhirnya mulai tersingkap. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengumumkan telah berhasil mengidentifikasi pelaku serta motif keji yang mendorong aksi tersebut. Tersangka utama dalam kasus ini ternyata adalah kekasih dari ibu korban sendiri.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Wira Satya Triputra, motif di balik pembunuhan sadis ini berakar dari rasa dendam. Pelaku menyimpan sakit hati karena hubungannya dengan ibu korban tidak mendapat restu dari paman sang anak.

Di tengah perasaan yang membuncah itu, pelaku mengaku emosinya semakin memuncak saat mendengar tangisan korban di tengah malam.

“Ada dendam terhadap paman korban yang tidak merestui hubungannya. Kemudian, di tengah rasa dendam itu, tersangka merasa terganggu dan kesal karena korban menangis. Sehingga, dendamnya dilampiaskan kepada korban yang tidak bersalah ini,” jelas Kombes Wira dalam pernyataan resminya pada Rabu, 30 April 2025, mengungkap motif ganda yang memicu tragedi.

Kombes Wira menambahkan, perbuatan pelaku tidak berhenti pada pembunuhan. Setelah melumpuhkan dan melakukan kekerasan lain terhadap korban, pelaku diduga kuat membakar jasad sang balita. Langkah keji ini, menurut polisi, bertujuan untuk menghilangkan jejak dan barang bukti kejahatan yang telah dilakukannya.

Tragedi yang menimpa balita berinisial MA ini pertama kali terungkap pada Minggu, 27 April 2025. Saat itu, ibu korban, yang diketahui berinisial F atau J, mendapati pintu kontrakan tempat anaknya berada dalam keadaan terkunci.

Kecurigaan berubah menjadi kengerian saat ia menemukan putranya telah meninggal dunia dalam kondisi terbakar di dalam rumah kontrakan yang berlokasi di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Temuan mengerikan itu segera dilaporkan kepada pihak kepolisian. Tim Satreskrim dan Unit Reskrim Polsek Teluknaga Tangerang segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jasad korban ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Penyelidikan mendalam yang dilakukan aparat, termasuk pemeriksaan saksi-saksi dan bukti di lapangan, akhirnya mengarah pada terduga pelaku berinisial HB, pria berusia 38 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan di Bandara Soekarno-Hatta, yang tak lain adalah kekasih dari ibu korban.

Pengungkapan ini membuka tabir gelap di balik kematian balita MA, mengungkap jalinan asmara yang rumit dan berujung pada tindak kekerasan brutal terhadap anak di bawah umur, dipicu oleh dendam pribadi dan kekesalan sesaat. Kasus ini kini ditangani lebih lanjut oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk proses hukum selanjutnya.