Teatrikal ‘Tiarap’ Warnai Unjuk Rasa Mahasiswa Malang Raya, Kritik Pedas Inpres Efisiensi Anggaran

Teatrikal ‘Tiarap’ Warnai Unjuk Rasa Mahasiswa Malang Raya, Kritik Pedas Inpres Efisiensi Anggaran
Aksi teatrikal tiarap Mahasiswa Malang Raya dalam demo di depan DPRD Kota Malang, Senin (18/2/2025) (io)

INDONESIAONLINE – Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi di Malang Raya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (18/2/2025). Aksi ini tidak hanya diwarnai orasi lantang, namun juga aksi teatrikal ‘tiarap’ yang menyita perhatian, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap mengorbankan sektor pendidikan.

Terik matahari siang itu tak menyurutkan semangat para mahasiswa. Sejak pukul 12.45 WIB, mereka mulai memadati jalanan depan Gedung DPRD, membawa spanduk dan poster berisi kritikan tajam.

Puncak aksi terjadi ketika seorang orator mengumumkan komando untuk melakukan teatrikal. Tanpa ragu, puluhan mahasiswa langsung merebahkan diri, tiarap di aspal jalan.

Aksi ini sontak menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran yang dinilai berdampak negatif pada dunia pendidikan.

“Kami tiarap, karena kami merasa diinjak-injak!” teriak lantang seorang orator dari atas mobil komando.

“Rezim ini seolah menganggap pendidikan itu sekunder. Anggaran pendidikan dialihkan untuk program ‘makan bergizi gratis’, sementara kualitas pendidikan terancam!” lanjutnya dengan nada berapi-api.

Lagu kebangsaan ‘Tanah Airku’ mengiringi aksi teatrikal tersebut, menambah dramatis suasana. Para mahasiswa ingin menyampaikan pesan kuat bahwa kebijakan efisiensi anggaran ini telah mencederai hak mereka atas pendidikan yang layak.

“Mana janji pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa? Pendidikan seharusnya jadi prioritas utama, bukan sekadar mengisi perut!” seru orator lain, disambut gemuruh teriakan dukungan dari massa aksi.

Di tengah aksi teatrikal yang berlangsung, aparat keamanan dari Polresta Malang Kota, Kodim 0833 Kota Malang, dan Satpol PP Kota Malang tampak berjaga. Kabag Ops Polresta Malang Kota, AKP Sutomo, menjelaskan bahwa sekitar 320 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi.

“Kami berharap aksi ini berjalan damai dan aspirasi mahasiswa dapat tersampaikan dengan baik,” ujarnya di sela-sela pengamanan.

Sutomo juga menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Malang dan Brimob sebagai langkah antisipasi jika dibutuhkan tambahan personel.

Aksi teatrikal tiarap ini menjadi penanda bahwa mahasiswa Malang Raya tidak akan tinggal diam melihat kebijakan yang dianggap merugikan pendidikan. Mereka menuntut pemerintah untuk lebih serius memperhatikan sektor pendidikan dan tidak menjadikannya korban efisiensi anggaran.

Setelah teatrikal, aksi dilanjutkan dengan orasi dan penyampaian tuntutan kepada perwakilan DPRD Kota Malang. Aksi ini direncanakan akan berlangsung hingga sore hari (hs/dnv).