INDONESIAONLINE – Sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pesantren, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menggelar program sosial bertajuk FST Peduli Pesantren. Kali ini, tim dosen FST mengunjungi Pondok Pesantren Syekh Abdul Qadir Jailani di Besuki, Situbondo, setelah pondok tersebut mengalami musibah runtuhnya asrama putri.
Kegiatan ini tidak sekadar bentuk simpati, melainkan bagian dari program pendampingan berkelanjutan yang dijalankan FST UIN Maliki. Melalui program tersebut, FST berupaya menghadirkan kontribusi nyata di bidang sains dan teknologi untuk membantu pesantren memperkuat tata kelola sarana prasarana, meningkatkan keselamatan lingkungan, serta menerapkan teknologi tepat guna yang mendukung kemandirian.
Dekan FST Prof Dr Umiarso SSi MSi menyampaikan rasa duka mendalam atas kejadian yang menimpa para santriwati, sekaligus menegaskan komitmen fakultas dalam mendampingi pesantren. “Kami ingin hadir bukan hanya di saat suka, tetapi juga ketika saudara-saudara kami di pesantren menghadapi cobaan. Inilah saatnya semangat kolaborasi kampus dan pesantren diuji sekaligus diperkuat,” ujarnya.
Pihak Pesantren Syekh Abdul Qadir Jailani menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan FST UIN Malang. Mereka berharap silaturahmi dan kerja sama ini terus berkembang dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, lingkungan, serta penerapan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan santri.
Melalui program FST Peduli Pesantren, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang menegaskan bahwa ilmu tidak berhenti di ruang akademik, tetapi mengalir untuk kemaslahatan masyarakat. Dari pesantren, lahir ketulusan dan kesabaran. Sementara dari kampus, tumbuh semangat inovasi dan kepedulian. Keduanya berpadu untuk menumbuhkan peradaban yang tangguh, berdaya, dan berkeadaban. (hsa/hel)













