INDONESIAONLINE-Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar kembali terjun ke masyarakat dalam rangka mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Baru-baru ini, Tim Dosen Unisba Blitar maraton melaksanakan kegiatan Matching Fund Kedaireka di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Informasi yang diterima INDONESIAONLINE, Tim Kedaireka Unisba Blitar berhasil medapatkan Macthing Fund 2022 gelombang 3 dengan DUDI BUMDes Sangku Desa Banjarwaru, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Tim Kedaireka Unisba Blitar diketuai Aris Sunandes dan mendapat dukungan penuh dari Rektor Unisba Blitar Soebiantoro.
“Kegiatan Kedaireka ini diselenggatakan secara maraton, hal ini dikarenakan selama bulan Agustus hanya menyelenggarakan 2 dari 7 kegiatan yang telah diprogram,” kata Ketua Tim Kedaireka Unisba Blitar, Aris Sunandes.
Aris menambahkan, maraton kegiatan tersebut dilaknakan mulai tanggal 28 September 2022. Serangkaian program yang dilaksanakan diantaranya kegiatan model pengembangan dan perancangan desa wisata berupa Fokus Grup Diskusi. Serta pembentukan dan tatakelola organisasi pokdarwis, pemberdayaan manajemen organisasi pokdarwis. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Banjarwaru.
“Kegiatan berikutnya digelar pada tanggal 29 September 2022 adalah dengan bentuk Fokus Grup Diskusi yang membahas tentang model pengembangan dan perancangan mini soccer. Kami juga menyampaikan materi tentang model pengembangan dan perancangan arung jeram karena di Desa Banjarwaru berpotensi untuk dikembangkan destinasi wisata berbasis sport preneur,” terangnya.
Kehadiran program Matching Fund Kedaireka di Desa Banjarwaru mendapat sambutan sangat baik oleh masyarakat dan stakeholder terkait di wilayah setempat. Kepala Desa Banjarwaru, Samsul Arifin menyampaikan, Desa Banjarwaru memiliki potensi yang sangat luar biasa. Namun demikian pihaknya sangat membutuhkan bimbingan dari pihak yang berkompeten untuk memajukan BUMDes Sangku.
“Masyarakat di desa kami khususnya pemuda sangat antusias karena kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha demi kemajuan des kamia. Perlu diketahui kegiatan semacam ini baru pertama kali dan masyarakat sangat mengharapkan kelanjutan kegiatan di masa mendatang,” kata Samsul. Harapan masyarakat Desa Banjarbaru tersebut sesuai dengan visi dan misi program Kedaireka yang berkolaborasi dan bersinergi nyata sesuai dengan tujuan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Sebagai informasi, kegiatan Matching Fund Kedaireka di Desa Banjarbaru turut dihadiri oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Kapolsek Lumajang, Koramil Lumajang, Camat Kecamatan Lumajang, Asosiasi Kabupaten PSSI Lumajang, BPBD Kabupaten Lumajang serta pemuda dan pengurus BUMDes Sangku Banjarwaru yang diketuai oleh Agus.
Adapun skuad dosen anggota Tim Kedeaireka Unisba Blitar beranggotakan Palupi Puspitorini, Yuhanin Zamrodah dan Rumanintya Lisaria Putri. Tim Kedaireka Unisba Blitar juga didukung oleh mahasiswa yang menjadi anggota yaitu Devaqi Lantu Rangga, Rifqi Argani, Nizam Arqad Arqam dan Ibham Waliya.
Kedaireka adalah solusi terkini dalam mewujudkan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi industri untuk kemajuan bangsa Indonesia, yang sejalan dengan visi Kampus Merdeka Kemendikbud RI.
Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan perguruan tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak industri. Dengan alokasi dana sebesar total Rp 1 triliun, Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi antara dua pihak melalui platform Kedaireka.