Tim Pemenangan WALI Apresiasi Klarifikasi LSI Strategi: Sebut Klaim Keunggulan Paslon Lain Penggiringan Opini

Tim Pemenangan WALI Apresiasi Klarifikasi LSI Strategi: Sebut Klaim Keunggulan Paslon Lain Penggiringan Opini
Paslon WALI (wahyu-Ali) (kiri) dan paslon lainnya di Pilkada Kota Malang (Ist)

INDONESIAONLINE – Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1, Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin (WALI) memberikan apresiasi terhadap klarifikasi yang disampaikan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Strategi terkait hasil survei Pilkada Kota Malang. Klarifikasi tersebut dinilai penting untuk meluruskan informasi yang sebelumnya dianggap keliru dan menyesatkan.

Koordinator Jubir Tim Pemenangan WALI, Dito Arief Nurakhmadi, menyatakan bahwa sejak awal timnya telah meragukan validitas hasil survei LSI Strategi dan LSI Denny JA yang sebelumnya dipublikasikan.

“Dari LSI Denny JA, datanya sudah usang dan tidak relevan karena data Oktober disampaikan November. Sementara LSI Strategi, kami pertanyakan validitasnya karena tidak ada narasumber (narsum),” tegas Dito.

Dito mengapresiasi langkah LSI Strategi yang mempertimbangkan opsi jalur hukum terkait dugaan manipulasi data survei. Menurutnya, hal ini merupakan pelanggaran hukum yang merusak kredibilitas lembaga survei.

“Klarifikasi resmi LSI Strategi telah meluruskan berita yang selama ini salah dan hoaks. Kemungkinan upaya hukum yang ditempuh LSI Strategi sangat tepat, karena ini merupakan pelanggaran hukum,” imbuhnya.

Dito juga menyayangkan adanya upaya penggiringan opini menjelang Pilkada dengan menggunakan data survei yang diduga dimanipulasi.

“Faktanya, setelah klarifikasi, angka elektabilitas yang diklaim jauh berbeda. Ini mencederai demokrasi kita. Kami apresiasi LSI Strategi karena telah meluruskan berita yang salah dan dipertanggungjawabkan secara publik,” ujarnya.

Di sisi lain, hasil survei terbaru dari LSI Denny JA menunjukkan tren positif bagi pasangan Wahyu-Ali. Paslon nomor urut 1 ini unggul dengan elektabilitas 41,3 persen, mengungguli paslon nomor urut 3, Mochammad Anton dan Dimyati Ayatulloh (34,5 persen) dan paslon nomor urut 2, Heri Cahyono dan Ganisa Pratiwi Rumpoko (14,3 persen) (rw/dnv).