INDONESIAONLINE – Pemberdayaan masyarakat untuk penanganan awal kasus henti jantung mendadak di luar rumah sakit (out-of-hospital cardiac arrest/OHCA) terus dilakukan Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM). Salah satunya serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan CPR yang dipusatkan di Akademi Pendidikan Sepak Bola ASIFA Kota Malang pada Rabu 31 Juli 2024.
Kegiatan ini melibatkan 50 peserta yang terdiri dari siswa, pelatih, dan staf ASIFA (Aji Santoso International Football Academy).
Cardio pulmonary resuscitation (CPR) sendiri merupakan faktor penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup dan pemulihan. Durasi 7-10 menit pertama setelah terjadinya henti jantung mendadak merupakan golden period bagi korban. Apabila tidak ditangani dalam durasi itu, akan terjadi kematian otak menyusul seluruh tubuh.
Pengetahuan dasar dan pelatihan cardio pulmonary resuscitation (CPR) yang tepat dapat menjadikan siapa pun bisa menjadi first responder untuk membantu menyelamatkan korban henti jantung mendadak. CPR mampu mempertahankan 40% kesempatan hidup seseorang.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FK UM dr Erianto Fanani M.KKK mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dan staf ASIFA untuk melakukan langkah pertolongan awal sebelum tenaga kesehatan ambulans datang memberikan pertolongan lanjutan pada pasien henti jantung mendadak.
“Edukasi atau pelatihan CPR ini dilakukan agar setidaknya kita tahu bagaimana kita dapat memberikan pertolongan pertama ketika menemukan seseorang yang sedang dalam kondisi darurat saat pernapasan atau detak jantungnya terhenti,” ujar dr Erianto.
Rangkaian kegiatan pelatihan CPR ini meliputi pemberian materi tentang definisi, tujuan, ruang lingkup, indikasi, kontraindikasi, serta tata cara/prosedur melakukan CPR. Seluruh materi diberikan oleh narasumber yang kompeten, yaitu Tim Pengabdian FK UM yang juga berprofesi sebagai dokter umum yang memiliki kompetensi untuk melakukan dan mengajarkan CPR. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan praktik CPR menggunakan dua buah manekin yang telah disediakan oleh tim pengabdian melalui pendampingan one on one.
Tim pengabdian yang terdiri dari Ajeng Sri Suhartanti S.KM, Zaidhan Lucano Fulviansyah, Farhan Rahadi Wibowo, Nauval Akhmadian Gelaner, M. Russydy Syddyq, Alifiona Benita S.KM, Friska Salsa S.KM, M.Fahrul Hafiz bekerja sama dengan baik sehingga seluruh peserta mendapat kesempatan untuk melakukan praktik CPR secara langsung dengan didampingi oleh tim pengabdian. Dengan begitu, diharapkan seluruh peserta dapat memberikan pertolongan pertama terhadap korban henti jantung melalui praktik CPR secara baik dan benar.
Pihak ASIFA juga sangat merasakan manfaat kegiatan ini. “Terdapat ilmu yang sangat bermanfaat dan belum pernah didapatkan sejauh dan sedetail ini bagi civitas ASIFA dan siswa secara langsung” ujar petinggi ASIFA.
Kegiatan ini diharapkan dapat berlangsung secara berkelanjutan untuk menunjang pengetahuan mengenai seberapa pentingnya memahami dan memiliki skill tentang CPR. (red/hel)