Tingkatkan Kompetensi Pertolongan Pertama Kasus Henti Jantung, Tim Pengabdian dan Penelitian FK UM Beri Pelatihan CPR bagi Atlet dan Staf ASIFA

Tingkatkan Kompetensi Pertolongan Pertama Kasus Henti Jantung,  Tim Pengabdian dan Penelitian FK UM Beri Pelatihan CPR bagi Atlet dan Staf ASIFA
Tim Pengabdian FK UM mempraktikkan cara menolong korban henti jantung di hadapan para siswa Akademi Sepak Bola ASIFA. (FK UM)

INDONESIAONLINE – Tim Pengabdian dan Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM) menyelenggarakan pelatihan CPR (cardio pulmonary resuscitation) di aula lantai 2 Akademi Pendidikan Sepak Bola ASIFA (Aji Santoso International Football Academy) Kota Malang, Rabu 31 Juli 2024.

Pelatihan ini diikuti 50 peserta yang terdiri dari siswa, pelatih, dan staf ASIFA. Kegiatan pelatihan CPR dilakukan dengan tujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dasar dan keterampilan tentang CPR sehingga mereka dapat memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis tiba.

Siswa ASIFA dibimbing agar mampu memberikan pertolongan korban henti jantung dengan baik dan benar. (FK UM)

Riset menunjukkan bahwa atlet sepak bola dan bola basket memiliki risiko yang lebih tinggi terserang henti jantung. Perkiraan kejadian henti jantung pada atlet sepak bola yaitu sekitar 1 kasus untuk setiap 50.000 atlet mahasiswa dan sekitar 1 kasus untuk setiap 50.000 hingga 80.000 atlet siswa dalam 1 tahun.

Rendahnya tingkat kelangsungan hidup ini dapat disebabkan karena keterlambatan pemberian bantuan CPR dan kurangnya kualitas penanganan tindakan CPR yang akan berakibat fatal bagi korban.

CPR atau cardio pulmonary resuscitation adalah tindakan pertolongan pertama yang krusial saat seseorang mengalami henti jantung. Jendela waktu 7-10 menit pertama sangat krusial atau merupakan golden period bagi korban. Apabila tidak ditangani dalam durasi itu, maka akan terjadi kematian otak menyusul seluruh tubuh. Jika tidak segera ditangani, otak akan rusak dan menyebabkan kematian.

Siswa, pelatih, dan staf ASIFA antusias mendengarkan penjelasan tim Pengabdian FK UM soal pertolongan korban henti jantung. (FK UM)

Dengan pelatihan yang tepat, siapa pun bisa melakukan CPR dan meningkatkan peluang hidup korban hingga 40%.

Rangkaian kegiatan pelatihan ini, mulai dari pemberian materi hingga praktik melakukan CPR, mendapat respons positif dari siswa, pelatih, maupun staf ASIFA. Seluruh peserta diberikan kuesioner pre-test dan post-test yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk mengukur pemahaman mereka tentang langkah-langkah melakukan CPR.

Kuesioner pre-test diberikan kepada peserta sebelum dilakukan penyampaian materi tentang CPR. Sedangkan kuesioner post-test diberikan kepada peserta setelah penyampaian materi CPR oleh narasumber yang kompeten dari Tim Pengabdian FK UM.

Tim pengabdian FK UM, yang terdiri dari Ajeng Sri Suhartanti S.KM, Zaidhan Lucano Fulviansyah, Farhan Rahadi Wibowo, Nauval Akhmadian Gelaner, M. Russydy Syddyq, Alifiona Benita S.KM, Friska Salsa S.KM, M. Fahrul Hafiz, bekerja sama dalam kegiatan lapangan hingga pengolahan data.

Hasil pre-test dan post-test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta mengenai langkah-langkah melakukan CPR. Ditambah lagi seluruh peserta yang juga diberi kesempatan melakukan praktik CPR dengan pendampingan one on one menggunakan manekin yang telah disediakan oleh tim pengabdian. Sehingga diharapkan seluruh peserta pelatihan baik siswa, pelatih, maupun staf di ASIFA berkompeten atau mampu melakukan CPR dengan baik dan benar saat memberikan pertolongan pertama pada korban henti jantung mendadak. (red/hel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *