Tol Malang-Pandaan Padat: Puncak Arus Natal Tembus 1.600 Kendaraan

Tol Malang-Pandaan Padat: Puncak Arus Natal Tembus 1.600 Kendaraan
Ilustrasi kepadatan kendaraan roda empat saat Natal yang masuk melalui jalan tol Malang-Pandaan (io)

Lalu lintas tol Malang Pandaan melonjak saat Natal. Ribuan kendaraan padati pintu keluar, simak data per jam dan strategi Polres Malang urai kemacetan di sini.

INDONESIAONLINE – Magnet wisata Malang Raya kembali menunjukkan daya tariknya pada perayaan Natal, Kamis (25/12/2025). Ruas Tol Malang-Pandaan (Mapan), yang menjadi nadi utama akses wisatawan dari arah Surabaya dan sekitarnya, mencatatkan lonjakan volume kendaraan yang signifikan.

Data Satlantas Polres Malang merekam pergerakan ribuan roda empat yang memadati gerbang tol (GT) Singosari dan sekitarnya sejak pagi hari. Fenomena ini mengonfirmasi prediksi bahwa Malang Raya tetap menjadi destinasi favorit liburan akhir tahun, bersaing ketat dengan Bali dan Yogyakarta.

Anatomi Kemacetan: Puncak di Pukul 11.00 WIB

Berdasarkan pantauan langsung dan data digital di lapangan, grafik peningkatan kendaraan mulai terlihat mencolok sejak pukul 09.00 WIB.

Kanit Turjawali Satlantas Polres Malang, Ipda Andi Agung, memaparkan data rinci pergerakan lalu lintas. Pada pukul 09.00 WIB, tercatat lebih dari 1.100 kendaraan memasuki wilayah Malang. Angka ini terus merangkak naik menjadi 1.400 kendaraan pada pukul 10.00 WIB.

“Puncaknya terjadi pada pukul 11.00 WIB, di mana volume kendaraan menembus angka 1.600 unit per jam,” ujar Andi.

Setelah fase puncak tersebut, arus kendaraan melandai namun tetap tinggi di angka 1.300 hingga 1.400 unit pada rentang pukul 12.00 hingga 14.00 WIB, sebelum akhirnya mulai surut menjelang sore hari.

Pola ini menunjukkan karakteristik wisatawan short-trip yang mengejar waktu makan siang dan check-in hotel di kawasan Batu maupun Kota Malang.

Fenomena Arus Balik Dini dan Efek “Check-Out”

Menariknya, kepadatan tidak hanya terjadi pada jalur kedatangan (inbound). Arus kendaraan yang meninggalkan Malang (outbound) menuju Surabaya juga mengalami peningkatan yang beriringan.

Tercatat mulai pukul 10.00 WIB, sekitar 900 kendaraan bergerak meninggalkan Malang. Angka ini naik menjadi 1.000 kendaraan pada pukul 13.00 WIB dan bertahan stabil hingga pukul 15.00 WIB.

Analisis kepolisian menyebutkan, fenomena ini berkaitan erat dengan jam operasional perhotelan. “Peningkatan arus balik ini terjadi semenjak jam check-out hotel. Ada kemungkinan wisatawan yang sudah menginap sejak malam Natal atau hari sebelumnya memutuskan kembali ke Surabaya hari ini,” analisis Andi.

Mengantisipasi lonjakan yang lebih besar menjelang Tahun Baru 2026, Polres Malang tidak mengambil risiko. Dalam skema Operasi Lilin Semeru 2025, sebanyak 318 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan wilayah hukum Kabupaten Malang.

Fokus pengamanan tidak hanya terpaku di pintu tol. Peta sebaran pos pengamanan menunjukkan perluasan atensi kepolisian ke wilayah selatan. Selain Pos Terpadu Karanglo yang menjadi filter utama, pos pengamanan juga didirikan di Jalur Lintas Selatan (JLS) Bantur.

Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran tren wisata. Wisatawan kini tidak hanya menumpuk di Kota Batu, tetapi mulai menyebar ke wisata pantai selatan Malang yang aksesnya kini semakin mudah. Selain JLS, pos pengamanan juga disiagakan di Karangploso (akses alternatif Batu), Lawang, Jalur Lingkar Barat (Jalibar) Kepanjen, serta Pos Pelayanan di Poncokusumo (akses Bromo).

“Kami juga menyiagakan 30 personel khusus trouble spot gabungan dari Satlantas dan Dishub yang siap bergerak mobile jika terjadi kemacetan mendadak,” pungkas Andi.

Dengan volume kendaraan yang fluktuatif, pengguna jalan diimbau untuk memantau aplikasi peta digital secara berkala dan memastikan saldo e-toll mencukupi guna menghindari antrean di gerbang tol yang dapat memperparah kepadatan (al/dnv).