UIN Maliki Malang Perkuat Ekosistem Pesantren, Sinergi Pendidikan Islam Nasional

UIN Maliki Malang Perkuat Ekosistem Pesantren, Sinergi Pendidikan Islam Nasional
Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si. memberikan cendera mata kepada Menteri Agama RI Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A dalam acara Pembinaan ASN dan Launching Program Pendampingan Pesantren (io)

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang meluncurkan Program Pendampingan Pesantren, mengukuhkan kolaborasi strategis dengan Kementerian Agama. Inisiatif ini fokus pada transformasi pesantren ramah anak, lingkungan, dan mandiri, didukung riset dan pengabdian dosen-mahasiswa.

INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menorehkan komitmennya dalam memperkuat fondasi pendidikan Islam di Indonesia. Dalam sebuah acara monumental, UIN Maliki Malang meluncurkan Program Pendampingan Pesantren, sebuah inisiatif yang tidak hanya strategis tetapi juga visioner, menghadirkan Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., sebagai simbol dukungan kuat dari pemerintah.

Dalam pidatonya, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar menegaskan apresiasinya terhadap langkah progresif UIN Maliki Malang. Ia menyoroti esensi kolaborasi antara perguruan tinggi Islam dan pesantren yang menurutnya merupakan kekuatan yang saling melengkapi.

“Hidup pesantren memerlukan sentuhan spiritual sekaligus pengalaman praktis,” ujar Prof. Nasaruddin, menekankan bahwa sinergi ini akan menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik.

Fenomena ini sejalan dengan data dari Kementerian Agama yang mencatat lebih dari 27.000 pesantren di seluruh Indonesia dengan jumlah santri mencapai sekitar 5 juta jiwa. Angka ini menunjukkan betapa vitalnya peran pesantren dalam membentuk karakter bangsa dan menjadi lumbung generasi unggul.

Oleh karena itu, kolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi seperti UIN Maliki Malang menjadi krusial untuk mengoptimalkan potensi tersebut. “Pesantren bisa mendampingi UIN, dan UIN juga bisa mendampingi pesantren,” tambahnya, menegaskan konsep mutualisme yang diusung.

Visi Rektor: 5 Prioritas Membangun Kampus dan Umat

Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., menjelaskan bahwa peluncuran program ini merupakan salah satu pilar utama dalam 100 hari kerja pertamanya. Lima prioritas utama yang digulirkan selaras dengan program strategis Kementerian Agama hingga 2029, mencerminkan visi kampus yang komprehensif:

  1. Pendidikan Unggul & Responsif: Mewujudkan pendidikan yang tidak hanya berkualitas tetapi juga relevan dengan isu strategis lokal, nasional, dan global melalui penguatan tridharma perguruan tinggi. Ini sejalan dengan tuntutan era digital yang menuntut perguruan tinggi untuk lebih adaptif.

  2. Digitalisasi Tata Kelola Menuju Smart Campus: Menerapkan sistem single sign-on terintegrasi dengan target predikat smart campus pada tahun 2026. Ini adalah langkah strategis untuk efisiensi dan transparansi, mengingat tren digitalisasi pendidikan yang semakin masif, bahkan di tingkat global.

  3. Penguatan Ekoteologi & Green Campus: Melakukan penghijauan di hutan kampus seluas 20 hektare, pembangunan green building di Kampus III, serta penerapan konsep green campus di Kampus I. Inisiatif ini mendukung gerakan keberlanjutan global, di mana perguruan tinggi diharapkan menjadi pelopor dalam isu lingkungan.

  4. Pemberdayaan Ekonomi Umat: Melalui Halal Center yang mendampingi UMKM dalam sertifikasi halal dan literasi manajemen. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM (2024) menunjukkan kontribusi UMKM mencapai 61% terhadap PDB nasional. Dengan penguatan sertifikasi halal, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global.

  5. Pemberdayaan Pesantren: Transformasi Menuju Pesantren Ramah Anak, Ramah Lingkungan, dan Mandiri. Inilah jantung dari acara hari ini, sebuah program ambisius yang menargetkan transformasi signifikan di lingkungan pesantren.

Prof Ilfi merinci tiga fokus utama program yang diluncurkan Menteri Agama:

  1. Pendampingan Manajemen Konstruksi Pesantren: Enam program studi teknik (sipil, arsitektur, industri, informatika, mesin, lingkungan) siap memberikan bimbingan teknis langsung kepada pesantren di Jawa Timur. Ini adalah jawaban atas kebutuhan pesantren akan infrastruktur yang aman, modern, dan berkelanjutan.

  2. Pendampingan Psikososial dan Kesehatan: Melibatkan Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran UIN Malang. Tim kampus telah sigap memberikan dukungan psikososial, seperti yang terjadi pada insiden di Pondok Pesantren Al-Wazini, bekerja sama dengan PKNU dan tokoh masyarakat Malang. Aspek kesehatan mental dan fisik santri menjadi prioritas, mengingat isu kesejahteraan di lingkungan pesantren yang perlu terus ditingkatkan.

  3. Gerakan Ekopesantren: Pendampingan penerapan fikih lingkungan (fiqh al-bi’ah) melalui pengabdian masyarakat dosen dan KKN mahasiswa. Inisiatif ini sangat relevan dengan isu perubahan iklim global, mendorong pesantren menjadi pionir dalam praktik keberlanjutan.

Prof Ilfi juga mengajak seluruh sivitas akademika UIN Maliki Malang untuk aktif berkontribusi melalui riset dan pengabdian. “Isu-isu yang muncul di sekitar kita, dari Malang hingga Jawa Timur, perlu kita jawab bersama dengan aksi nyata,” tegasnya.

Melalui kolaborasi strategis ini, UIN Maliki Malang tidak hanya menegaskan posisinya sebagai lembaga akademik terkemuka, tetapi juga sebagai mitra vital bagi pesantren.

Ini adalah langkah maju yang akan membawa pesantren tumbuh bersama dalam semangat keilmuan, kemanusiaan, dan keberlanjutan, sekaligus berkontribusi nyata pada penguatan ekosistem pendidikan Islam nasional (as/dnv).