JATIMTIMES – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mendorong laporan keadminiatrasian kinerja dosen terkelola dengan baik. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar workshop Peer Review dan Asesor BKD.
Pemateri yang diundang juga merupakan pemateri yang kompeten pada bidangnya. Yakni guru besar Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Prof Dr Ir Achmadi Susilo MS.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Unikama Dr Ninik Indahsari MPd menjelaskan, dosen harus melaporkan kinerja terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi ke dalam Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (Sister) yang merupakan program Kemendikbud Ristek Dikti.
“Melalui Sister ini, setiap dosen dapat mengisi datanya dan membangun portofolio. Di situ harus mengompilasi dari seluruh aktivitas Tri Dharma PT. Itu sudah jadi tugas dan kewajiban setiap dosen,” jelasnya.
Pengimplementasian Sister juga telah dilakukan mulai semester ini. Pada semester ini, juga diterapkan penilaian kinerja dosen atau laporan beban kinerja dosen (BKD) yang dinilai oleh asesor.
“Tidak lama lagi juga akan ada penilaian angka kredit setiap dosen melalui Sister. Karena itulah, harapan kami semua dosen bisa memahami (workshop) ini dengan baik. Apalagi ada kebijakan MBKM. Di situ merupakan reduksi dokumen administrasi dosen bisa semakin bagus dan terintegrasi dalam Sister,” jelasnya.
Menurut Ninik, sapaan akrabnya, hal ini tentunya akan mendukung dosen dalam mencapai indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi. Workshop Penguatan Peer Review dan Asesor BKD ini tentunya sangat dibutuhkan. Sebab, ada dosen yang direview dan mereview.
“Pesertanya ini merupakan seluruh dosen tetap Unikama yang sudah mempunyai nomor induk dosen nasional (NIDN). Jumlah pesertanya, dosen bersertifikasi 92 dan yang belum 53,” terang Ninik.
Prof Dr Ir Achmadi Susilo MS selaku pemateri menyampaikan berbagai materi perihal peer review termasuk juga terkait Asesor BKD.
Pihaknya juga menegaskan, peer review merupakan hal yang penting. Hal ini bukan hanya untuk di Unikama, tetapi juga untuk kampus lain.
“Jika di sana (kampus lain) bidang ilmunya tidak ada, maka di sini bisa (review). Jangan sampai diminta nggak ada,” tutupnya.
Anggara Sudiongko