INDONESIAONLINE – Ada yang menarik dari tampilan tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Saat ikut lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB), mereka membawa sapu lidi.
Sapu lidi bergagang panjang itu menjadi properti yang unik. Sebab memadukan konsep teatrikal bersih-bersih dengan berbagai gerakan baris-berbaris.
Lomba PBB tersebut memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di halaman Balai Kota Malang. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, DLH Kota Malang ingin sekaligus menyampaikan pesan bagi masyarakat.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menyebut pihaknya berupaya tampil maksimal di setiap kegiatan.
“Kami berusaha menampilkan yang terbaik pada semua kegiatan. Terlebih lagi, pada kegiatan lomba menyambut HUT Kemerdekaan RI ini,” tutur Noer Rahman.
Menurutnya, kegiatan semacam ini bukan sekadar menang dan kalah. Dia menitikberatkan kepada pembentukan karakter pegawai. Terutama agar makin disiplin, loyal, bertanggung jawab dan tentunya cinta tanah air.
“Apapun hasilnya, harus kita terima dengan lapang dada. Ini kami jadikan bahan intropeksi diri untuk menjadi lebih baik lagi. Yang terpenting, jaga kekompakan dan kebersamaan,” pesan Rahman.
Konsep Tim Lomba PBB DLH Kota Malang
Sekretaris DLH Kota Malang Sony Bachtiar mengatakan saat ikut memeriahkan lomba PBB ada pesan mendalam untuk para pegawai. Karena saat ini, dia menyebut perjuangan bangsa bukan melalui berperang. Namun, memeriahkan bulan Agustus dengan berbagai macam kegiatan.
“Kegiatan itu untuk memeriahkan Agustusan. Kalau dulu kan berperang, tapi sekarang ikut memeriahkan kemerdekaan ya salah satunya ikut lomba itu,” kata Sony.
Sony menyebut, ada pesan mendalam pada keikutsertaan DLH Kota Malang dalam lomba tersebut. Semangat itu terangkum dalam 3K: Kekompakan, Kedisiplinan dan satu Komando.
“Jadi ikut lomba PBB itu kami punya pesan tersendiri. Seperti meningkatkan kekompakan, agar para pegawai semakin erat hubungannya. Kemudian kedisiplinan, agar pegawai terus disiplin. Dan satu Komando, agar pegawai DLH tetap satu komando di bawah perintah pimpinan,” beber Sony.
Dalam lomba PBB ini, DLH Kota Malang mengeluarkan 22 pegawai yang mengenakan pakaian taktikal layaknya militer. Puluhan orang itu berlatih setiap hari untuk menyamakan langkah dalam berbaris. Mereka membawakan berbagai penampilan, termasuk teatrikal berperang melawan sampah.
“Kami membentuk karakter dimulai performa penampilan, kerapian, dengan menggunakan baju taktikal yang disebut siap menerima perintah,” beber Sony.
“Apalagi tugas DLH yang siap merima perintah siang pagi malam. Intinya di DLH tidak ada superman, tapi superteam. Agar jiwa korsa bisa terbentuk pada pegawai sesuai motto kami kuthone resik rejekine apik,” imbuh Sony.