Unisba Blitar dan Kemdiktisaintek Bangun Ekonomi Sirkular di Gedog

Unisba Blitar dan Kemdiktisaintek Bangun Ekonomi Sirkular di Gedog
Tim dari Unisba Blitar, narasumber, dan perwakilan masyarakat Kelurahan Gedog berfoto bersama usai pembukaan Program Desa Binaan DPPM Kemdiktisaintek di Gedog, Kota Blitar, Sabtu (1/11/2025). Kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat dalam memperkuat ekonomi sirkular berbasis lingkungan. (foto: Ist)

INDONESIAONLINE – Sebuah langkah konkret menuju ekonomi hijau tengah tumbuh di Kelurahan Gedog, Kota Blitar. Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Bidang Saintek menggulirkan Program Pemberdayaan Masyarakat Kewilayahan Desa Binaan yang berfokus pada penguatan ekonomi sirkular. Program ini berlangsung selama enam bulan dengan mengusung tema “Peningkatan Circular Ekonomi melalui Produk Konversi dan Ekstraksi Minyak Sereh Menuju Kelurahan Gedog Berdampak”.

Di bawah koordinasi Ir Palupi Puspitorini MP, dosen Unisba Blitar sekaligus ketua program, kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat. Tujuannya jelas: menghadirkan inovasi yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi di tingkat akar rumput.

Kelurahan Gedog sendiri telah resmi ditetapkan sebagai Desa Binaan Unisba Blitar melalui SK Rektor No. 169/SK/UNISBA/VII/2025 tertanggal 23 Juli 2025. Penetapan ini membuka jalan bagi Unisba untuk terlibat langsung dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat melalui riset terapan dan kegiatan pemberdayaan.

Program ini menggandeng dua mitra utama: Bank Sampah Gong Lestari yang diketuai Sutji Pudjiastuti serta Kelompok Masyarakat Hidrofarm di bawah kepemimpinan Andi Ahmad Setyobudi. Pemerintah kelurahan pun turut menjadi mitra strategis.

Lurah Gedog Suprabowo SIP MM menyatakan dukungan penuh terhadap program ini dan menilai bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan visi kelurahan menuju masyarakat mandiri dan ramah lingkungan. “Kami berterima kasih atas dukungan Unisba dan Kemdiktisaintek. Program ini tidak sekadar memberikan alat atau pelatihan, tetapi membangun budaya produktif dan berkelanjutan di tengah masyarakat Gedog,” ujar Suprabowo.

Bank Sampah Gong Lestari yang selama ini fokus pada kegiatan menimbang, memilah, dan menjual sampah kepada pengepul, kini mendapatkan penguatan kapasitas melalui bantuan mesin press plastik hidrolik. Dengan teknologi ini, hasil pengolahan plastik akan lebih efisien, rapi, dan memiliki nilai jual lebih tinggi.

Sementara itu, Kelompok Masyarakat Hidrofarm yang selama ini mengolah minyak sereh dengan alat sederhana, memperoleh alat ekstraksi modern yang mampu meningkatkan efisiensi dan hasil produksi. Dengan teknologi baru tersebut, kualitas minyak sereh meningkat, dan potensi pasarnya pun semakin luas.

Menurut Palupi Puspitorini, pendekatan ini bukan semata memberi alat atau pelatihan, melainkan membangun sistem ekonomi sirkular yang mandiri. Ia menegaskan, tujuan utama program ini adalah membentuk model pemberdayaan berkelanjutan di tingkat kelurahan.

“Kami ingin Gedog menjadi kelurahan berdampak yang menunjukkan sinergi nyata antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat,” katanya.

Kegiatan pelatihan dan pendampingan resmi dibuka pada 1 November 2025 di Gedog. Pembukaan berlangsung hangat, dihadiri para mitra masyarakat, mahasiswa, serta pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar.

Sejumlah narasumber dari berbagai perguruan tinggi dan bidang keahlian turut berperan dalam kegiatan ini. Di antaranya Dr Ir Darmadji MP dari Universitas Widyagama Malang yang membawakan materi tentang pelatihan bisnis dan manajemen; Yufi Priyo Sutanto ST MM yang memberikan pelatihan digital marketing; Dr Tri Endrawati MP yang menjelaskan teknik produksi plastik press; serta Dr Maratus Solihah SPd MPd yang mendalami proses ekstraksi minyak sereh.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kota Blitar Heri Setyobudi SH turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengapresiasi langkah Unisba Blitar yang dinilainya berhasil menerjemahkan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk nyata.

“Program ini langkah konkret memperkuat ekonomi sirkular di tingkat kelurahan. Inovasi seperti ini patut jadi contoh bagi wilayah lain,” ujarnya.

Selama sesi pelatihan, para peserta terlihat antusias. Mahasiswa Unisba Blitar terlibat aktif mendampingi warga dalam praktik penggunaan mesin press plastik dan alat ekstraksi minyak sereh. Interaksi dua arah antara akademisi dan masyarakat menjadi warna tersendiri dalam kegiatan ini, yang menunjukkan bahwa pemberdayaan tidak berhenti pada transfer ilmu, tetapi juga membangun kepercayaan dan kemandirian.

Bagi masyarakat Gedog, program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi momentum kebangkitan ekonomi baru berbasis lingkungan. Keberadaan alat modern memperluas peluang usaha daur ulang dan produk minyak sereh lokal. Warga kini dapat melihat langsung bagaimana ilmu pengetahuan dapat diimplementasikan dalam keseharian mereka.

Di sisi lain, bagi Unisba Blitar, kegiatan ini menjadi bukti bahwa perguruan tinggi daerah mampu mengambil peran strategis dalam agenda pembangunan nasional. Melalui riset dan pengabdian masyarakat, kampus dapat menjadi jembatan antara inovasi akademik dan kebutuhan riil warga.

Pihak kampus berharap program ini tidak berhenti pada satu periode pelatihan, tetapi berkembang menjadi gerakan berkelanjutan menuju kesejahteraan warga berbasis ekonomi sirkular. Palupi menegaskan keyakinannya bahwa dengan pendampingan yang berkesinambungan, Kelurahan Gedog dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun ekonomi hijau yang inklusif.

Sebagai penutup, Palupi mewakili Unisba Blitar menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek atas kesempatan dan dukungan pendanaan yang diberikan, serta kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam kesuksesan kegiatan ini.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan DPPM Kemdiktisaintek dan seluruh mitra yang telah bekerja sama dalam program ini. Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti di sini, tetapi terus berlanjut dan membawa manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan serta keberlanjutan ekonomi sirkular di Kelurahan Gedog,” pungkas Palupi. (ark/hel)