Update Evakuasi Ponpes Al Khoziny: 116 Korban Ditemukan, 13 Meninggal Dunia

Update Evakuasi Ponpes Al Khoziny: 116 Korban Ditemukan, 13 Meninggal Dunia
Proses evakuasi dan pencarian korban di reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (foto: youtube pemkab sidoarjo)

INDONESIAONLINE – Tim Basarnas masih melakukan operasi pencarian korban di lokasi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Hingga Jumat (3/10/2025) sore, jumlah korban yang berhasil dievakuasi bertambah menjadi 116 orang, dengan 13 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kasubdit Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas Emi Freezer menyampaikan bahwa pada sore hari tim menemukan tiga korban tambahan secara berurutan pada pukul 17.15, 17.20, dan 17.30 WIB. “Hari ini ada delapan korban yang berhasil dikeluarkan. Secara total, sudah 116 korban dievakuasi, termasuk 13 orang meninggal,” ungkap Emi.

Ketiga korban ditemukan di titik A2 dan A3, masih berada di lantai dasar bangunan. Kondisi jenazah disebut masih utuh meski terlihat mengalami pembengkakan. Setelah berhasil diangkat, seluruh korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi.

Emi menjelaskan, ketika tim melihat korban secara langsung di balik reruntuhan, penggunaan alat berat langsung dihentikan agar pengangkatan bisa dilakukan manual. “Begitu korban terlihat, alat berat berhenti. Setelah evakuasi selesai, alat berat dipakai kembali untuk membuka jalan,” ujarnya.

Ia menambahkan, alat berat hanya digunakan untuk membuka akses menuju korban, bukan untuk membersihkan reruntuhan sepenuhnya. “Tujuannya bukan meratakan bangunan, melainkan membantu tim agar lebih cepat sampai ke titik korban,” katanya.

Seiring terbukanya bagian atas bangunan, sinar matahari mulai menembus area reruntuhan. Hal ini membuat proses pencarian lebih mudah. “Progres sudah melampaui 50 persen. Dengan adanya cahaya, posisi korban lebih cepat terlihat,” jelas Emi.

Basarnas menegaskan bahwa evakuasi akan terus dilakukan secara bergantian antara tim manual dan penggunaan alat berat. Sistem ini diterapkan agar  pencarian tetap efektif sekaligus menjaga keselamatan para petugas di lapangan. (rds/hel)