Cuplikan adegan ulang tahun pahlawan PETA Shodanco Supriadi diunggah ke akun Tik Tok Gus Badri Nur. (Foto: Tangkapan Layar)

INDONESIAONLINE – Media sosial dibuat heboh dengan kemunculan hero PETA Shodanco Supriadi. Kehebohan ini menyusul munculnya video yang diunggah akun TikTok Gus Badri Nur menjadi viral di media sosial.

Pantauan INDONESIAONLINE, akun TikTok Gus Badri mengunggah dua video. Yang pertama adalah video dengan judul ITS BLITAR KELUARGA ROMBONG DIPERUSAHAAN OLEH SAKSI PERJUANGAN. Di video pertama ini sudah ditulis subtitle kedatangan SODANCHO SUPRIYADI PETA di Kaloka Blitar.

Dalam video tersebut, terlihat sosok tua berbaju putih sedang diarak oleh sekelompok orang. Orang berbaju putih juga diyakini oleh orang dalam video tersebut sebagai Pahlawan PETA Supriadi dari Blitar yang hilang sejak pemberontakan PETA Blitar meletus pada 14 Februari 1945.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui kelompok penyelenggara acara tersebut. Namun berdasarkan informasi dalam video, acara tersebut diadakan di Taman Hutan Raya Kaloka di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

Selain video pertama, ada juga video viral kedua. Di video kedua ini, sekelompok orang merayakan ulang tahun Shodanco Supriadi yang ke-122. Pada acara ini, seorang lelaki tua berbaju putih-putih meniup lilin ulang tahun. Netizen pun menduga orang yang berpakaian serba putih dalam video tersebut adalah seseorang yang mengaku sebagai Shodanco Supriadi.

Namun banyak netizen yang meragukan sosok berbaju putih dalam video tersebut adalah Shodanco Supriadi. Lalu benarkah Hero PETA asal Blitar Shodanco Supriadi masih hidup?

Sebagai informasi, Shodanco Supriadi adalah pahlawan pemberontak PETA yang lahir di Trenggalek pada 13 April 1923. Supriadi memimpin pemberontakan Pembela Tanah Air Indonesia (PETA) melawan pendudukan Jepang di Blitar pada 14 Februari 1945. Setelah pemberontakan Supriadi menghilang dan tidak pernah muncul. Supriadi dinyatakan meninggal pada 9 Agustus 1975.

Setelah kemerdekaan, Bung Karno mengangkat Supriadi sebagai Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial. Karena tidak pernah muncul, Supriadi sebagai menteri kemudian digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumo pada 20 Oktober 1945. Hingga saat ini, kematian Supriadi masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.