INDONESIAONLINE – Sekali dayung tiga pulau terlampaui. Mungkin, peribahasa itu cocok dengan apa yang dilakukan Wali Kota Malang Sutiaji.

Pasalnya, saat berada di Tiongkok usai promosi UMKM digelaran Indonesia Fair 2023, Sutiaji juga menggali peluang kerjasama di bidang pengelolaan sampah yang memiliki teknologi terbarukan.

Tempat pengolahan sampah yang membuat Sutiaji terpincut dikarenakan teknologinya mampu mengeloh sampah menjadi output multifungsi bernilai ekonomi. Sehingga tidak hanya berhenti pada pemilahan sampah tapi telah berkembang menuju Zero Waste Zero Emission.

Sebagai informasi, teknologi yang digunakan pada tempat pengelolaan tersebut diklaim mampu mengolah sampah dengan tidak tersisa sedikit pun. Bahkan kantong plastik yang selama ini menjadi momok permasalahan lingkungan dapat diproses menjadi bahan yang memiliki nilai guna sesuai dengan kebutuhan. Seperti batako, paving block, bata ringan, palet plastik, kusen dan lainnya.

Baca Juga  Malang Republik Bakso: Antusias Warga Luar Biasa

Untuk sampah organik diolah menjadi pupuk. Keseluruhan proses teknologi ini diterapkan dan dikendalikan melalui suatu control room.

“Kali ini saya berada di tempat pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir. Pada hilir tadi kami lihat saat sampah masih bercampur itu ada pemilahan. Prosesnya luar biasa, sampai hasil finishing ini ada bahan yang bisa digunakan untuk banyak material. Dan tidak berbau sama sekali. Inilah yang akan kita adopsi, kita usahakan utamanya di Kota Malang,” urai Sutiaji.

Sutiaji pun menjelaskan bahwa teknik-teknik modern pengelolaan sampah akan sangat diperlukan dalam upaya mendukung percepatan target Zero Waste Zero Emission. Dan melakukan kolaborasi akan mendorong percepatan tersebut.

“Kita belajar sampai ke Tiongkok, dimana ini negara dengan populasi terbesar di dunia. Tentu mereka juga memiliki permasalahan tentang sampah dan bagaimana mengelolanya. Negara mereka mulai dijadikan sampling untuk pengelolaan sampah dan juga dilengkapi berbagai teknologi modern. Sehingga tidak ada salahnya kita berkolaborasi dengan hal positif itu untuk diterapkan di Kota Malang,” tutur Sutiaji.

Baca Juga  Spesial, Walkot Malang Jadi Peraih Penghargaan Penggunaan LPG Subsidi Tepat Sasaran

Menurut Sutiaji, nantinya jika teknologi ini diadopsi akan memantapkan sejumlah upaya positif yang telah dilakukan oleh masyarakat maupun Pemerintah Kota Malang dalam hal pengelolaan sampah. Hal ini juga bisa dikolaborasikan bersama dengan TPA Supiturang yang telah dimodernisasi dan menerapkan sanitary landfillI.

“Selain itu sejumlah inisiatif ekonomi sirkular yang mengubah sampah menjadi berkah di Kota Malang akan selaras dengan teknologi itu tadi,” pungkas Sutiaji (hs/dnv).