Wanita Ditemukan Meninggal di Sumur Ladang Jagung di Malang

Wanita Ditemukan Meninggal di Sumur Ladang Jagung di Malang
Personel gabungan melakukan evakuasi jenazah korban yang ditemukan meninggal di dalam sumur pada Sabtu (22/3/2025). (foto: Polsek Gondanglegi)

INDONESIAONLINE – Warga Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, geger. Pasalnya, seorang wanita lansia berinisial TN, yang merupakan warga setempat,  ditemukan tewas di dalam sumur perkebunan jagung milik warga yang tak jauh dari rumahnya, Sabtu (22/3/2025).

Sebelumnya, lansia 64 tahun tersebut sempat dilaporkan hilang sejak Selasa (18/3/2025).

“Jasad korban diketahui pertama  pada Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan sekitar satu jam kemudian,” ujar Kapolsek Gondanglegi AKP Lukman Hudin.

Kronologi bermula pada Selasa (18/3/2025). Pagi itu sekitar pukul 06.00 WIB, korban TN pergi meninggalkan rumahnya usai berpamitan kepada adiknya. “Korban pergi dari rumah dengan jalan kaki ke sebelah rumah untuk membeli sayuran,” ujar Lukman.

Namun, hingga malam, korban tak kunjung pulang kembali ke rumah. Hingga keesokan harinya, Rabu (19/3/2025) pihak keluarga yang mengetahui korban belum juga pulang, akhirnya membuat laporan ke Polsek Gondanglegi.

Setelah dilaporkan hilang kepada polisi pada Rabu (19/3/2025), beberapa hari kemudian korban ditemukan oleh warga dalam kondisi tewas di dalam sumur tengah perkebunan jagung.

Personel gabungan dari Polsek Gondanglegi, tenaga kesehatan Puskesmas Gondanglegi dan Desa Sepanjang serta kepala desa yang tiba di lokasi, kemudian memeriksa kondisi korban usai berhasil dievakuasi dari dalam sumur. “Hasilnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” ujar kapolsek.

Proses evakuasi tersebut juga turut melibatkan personel gabungan dari Koramil Gondanglegi, perangkat desa setempat, hingga belasan personel rescue dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang.

“Pihak keluarga korban melalui kepala desa meminta agar tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Pihak keluarga menyadari korban meninggal karena musibah dan telah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut kepada siapa pun,” ujar Lukman.

Perwira Polri dengan pangkat tiga balok ini memastikan, korban meninggal bukan karena bunuh diri. Sebaliknya murni karena musibah.

“Diduga kuat korban tidak sengaja terjebur ke dalam sumur. Di keluarganya korban juga aman-aman saja tidak ada masalah,” ujar Lukman.

Dari pendalaman polisi, lokasi sumur yang berada di perkebunan jagung tersebut memang merupakan akses jalan pintas. Korban sering melewati jalan tersebut saat hendak membeli sayur.

“TKP (tempat kejadian perkara) itu merupakan jalan terabasan (pintas). Korban kebiasaan lewat sana, karena setelah beli sayur biasanya jalan kaki ke rumah adiknya di Desa Tanggung (Kecamatan Turen),” pungkas Lukman.

Informasi dari berbagai sumber, akses jalan yang dilalui korban ke rumah adiknya tersebut sekitar 2 kilometer. Jarak yang bagi korban cukup terjangkau itulah yang akhirnya membuatnya sering berjalan kaki. (as/hel)