JATIMTIMES Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan pesan kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada dalam mengisi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022. Khususnya mengantisipasi masuknya varian baru Omicron yang sudah masuk ke Indonesia.

Menurut Ipuk sesuai dengan instruksi pemerintah pusat setiap masyarakat yang keluar masuk daerah akan diawasi secara ketat. ”Terutama warga Banyuwangi yang baru pulang dari luar negeri harus dipantau dan wajib isolasi/karantina,” kata Ipuk Fiestiandani.

Dalam melakukan antisipasi, selain melakukan pengetatan program-program pariwisata, pemerintah Banyuwangi  juga melakukan koordinasi dengan stake holder terkait mulai dari TNI/Polri, Kantor Imigrasi dan lain sebagainya dalam melakukan pengaman dan pelayanan selama liburan Nataru.

Baca Juga  Antisipasi Longsor, Balai Bromo Tengger Semeru Siapkan 77 Personel di Empat Pintu Masuk

Selanjutnya terkait dengan wisatawan asing yang masuk ke Banyuwangi sampai dengan akhir tahun ini kemungkinan masih belum ada. Namun dalam menyongsong World Surfing League (WSL) tahun depan kemungkinan banyak wisatawan asing yang masuk ke Banyuwangi sehingga membutuhkan antisipasi.

Diberitakan sebelumnya dalam upaya mencegah dan menanggulangi kemungkinan terjadinya penyebaran pandemi Covid,  wisatawan yang masuk ke Banyuwangi wajib vaksinasi.

Menurut H Mujiono, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi pihaknya bekerja sama dengan TNI/Polri dan instansi terkait akan melakukan screening di beberapa pos pantau dan pelayanan yang disiapkan seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

“Untuk masyarakat dan wisatawan yang akan  pergi ke Bali tempat Screening-nya di terminal Sritanjung Ketapang. Mereka wajib melakukan rapid tes dan hasilnya negatif untuk bisa melanjutkan perjalanan,” jelas H Muji.

Baca Juga  Balekambang Bakal Makin Cantik, Sejumlah Fasum Ditambah

Khusus untuk warga yang akan masuk ke wilayah Banyuwangi program Screening yang dilaksanakan menyatu dengan operasi lilin yang digelar oleh Polresta Banyuwangi. Kemudian ada dukungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, para relawan dan lain sebagainya.

Selain itu program Screening juga dilakukan di semua hotel yang beroperasi di Banyuwangi. ”Kalau moda transportasi udara dan kereta api sudah pasti menjalankan program Screening. Yang agak kurang adalah masyarakat yang menggunakan transportasi darat, makanya mereka wajib menjalani rapid tes di beberapa pos pantau dan pelayanan yang sudah disiapkan,” imbuh H Muji.



Nurhadi Joyo