INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang punya budaya akademik yang mengakar: tepat waktu. Kebiasaan tepat waktu pula yang terjadi pada Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Ke-89 Periode V Tahun 2025 UIN Maliki Malang, Sabtu 4 Oktober 2025.
Lebih dari 80 persen mahasiswa program sarjana dan pascasarjana berhasil menuntaskan perkuliahan sesuai masa ideal, menandakan efektivitas sistem pendidikan dan disiplin akademik yang kuat.

Dalam laporan resmi yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Drs H Basri MA PhD, disebutkan bahwa efisiensi masa studi menjadi sorotan utama wisuda kali ini. Pada jenjang sarjana, 80,1 persen lulusan menuntaskan kuliah dalam 8 semester, 0,7 persen selesai hanya dalam 5 semester -termasuk satu mahasiswa transfer dari Sudan-, sementara 9,3 persen lainnya menempuh studi antara 9 hingga 14 semester.
Untuk program pascasarjana, 88,4 persen mahasiswa berhasil lulus dalam empat semester. Sedangkan 4,2 persen menuntaskan studi dalam enam hingga tujuh semester. Dan, 7 persen lainnya dalam delapan hingga sembilan semester.
Prestasi akademik para wisudawan juga patut dibanggakan. Rata-rata IPK program sarjana mencapai 3,65, dengan 29,41 persen lulusan menyandang predikat cumlaude dan 70,60 persen berpredikat sangat baik. Sementara di tingkat pascasarjana, IPK rata-rata 3,84 dengan 80,13 persen lulusan cumlaude, 19,63 persen sangat memuaskan, dan 0,25 persen memuaskan.

Sebanyak 800 wisudawan resmi dikukuhkan dalam prosesi tersebut. Mereka terdiri atas 757 lulusan sarjana (94,6%), 42 lulusan magister (5,3%), dan 1 lulusan doktor (0,1%). “Satu lulusan doktor ini adalah the only one pada periode kali ini,” ungkap Basri dengan bangga, merujuk pada Menteri Haji dan Umrah KH Mochamad Irfan Yusuf yang mengikuti wisuda setelah menempuh program doktor di UIN Malang.
Menariknya, tren dominasi wisudawati tetap berlanjut. Dari total lulusan, 526 orang (65,8%) merupakan perempuan dan 274 orang (34,2%) laki-laki.
Fenomena itu mencerminkan meningkatnya peran dan semangat belajar perempuan Indonesia di dunia akademik Islam modern. “Setiap wisuda, jumlah mahasiswi selalu lebih banyak. Ini bukan kebetulan, tapi bentuk nyata kesungguhan mereka dalam menempuh pendidikan,” ujar Basri.

Distribusi lulusan juga menunjukkan pemerataan kualitas akademik antar-fakultas. Fakultas Humaniora serta Fakultas Sains dan Teknologi menjadi penyumbang terbesar. Fakultas Humaniora mewisuda 187 (23,4%) orang, sementara Fakultas Sains dan Teknologi mewisuda 185 (23,1%) orang.
Disusul Fakultas Syariah (143/17,9%), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (112/14%), Fakultas Ekonomi (88/11%), Fakultas Psikologi (35/4,4%), serta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (17/2,1%). Adapun Program Pascasarjana menyumbang 33 lulusan (4,1%).
Keseimbangan antara rumpun ilmu agama, sains, dan sosial-humaniora menjadi ciri khas UIN Malang sebagai kampus yang mengintegrasikan tiga pilar keilmuan: spiritualitas, rasionalitas, dan kemanusiaan.
Dua wisudawati juga mendapatkan perhatian karena prestasinya. Renata Tiand Indriansyah, mahasiswa Pendidikan IPS dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dinobatkan sebagai lulusan terbaik program sarjana dengan IPK 3,96. Sementara Melinda Riswari Jambak, mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, meraih IPK sempurna 4,00 dan menjadi lulusan terbaik pascasarjana. Renata berasal dari Madiun, Jawa Timur, sedangkan Melinda dari Nias, Sumatera Utara -dua contoh nyata bahwa prestasi akademik tinggi tidak mengenal batas wilayah.
Basri menegaskan bahwa sebelum pelaksanaan wisuda, seluruh fakultas dan program pascasarjana telah melalui tahap yudisium sebagai bentuk validasi akhir kelulusan. “Tahapan ini memastikan bahwa setiap gelar yang disematkan hari ini merupakan hasil proses akademik yang panjang dan penuh kedisiplinan,” ujarnya.
Wisuda ke-89 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bukan hanya perayaan kelulusan, melainkan juga refleksi keberhasilan sistem pendidikan integratif kampus tersebut. Generasi ke-89 ini menjadi bukti bahwa ketepatan waktu, mutu akademik, dan kedalaman spiritual dapat berjalan seiring. Lulusan UIN Malang tidak sekadar memperoleh gelar, tetapi membawa misi luhur: menjadikan ilmu sebagai jalan pengabdian bagi sesama dan bangsa. (ars/hel)