ZAMA: Kisah UMKM Malang Tembus Panggung Dunia di Osaka

ZAMA: Kisah UMKM Malang Tembus Panggung Dunia di Osaka
Srie Dewi Wirautami (kiri) saat menunjukkan karyanya di Jepang pada World Expo Osaka 2025 (ist/io)

UMKM ZAMA dari Malang, dengan produk bordir khas dan misi pemberdayaan perempuan, berhasil terpilih mewakili Indonesia di ajang World Expo Osaka 2025. Simak kisah inspiratifnya.

INDONESIAONLINE – Di tengah persaingan global yang kian sengit, sebuah cerita inspiratif lahir dari Kota Malang. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bernama ZAMA, yang dikenal dengan sulaman bordir artistik dan komitmennya pada pemberdayaan perempuan, berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah.

ZAMA secara resmi terpilih untuk mewakili Indonesia di panggung prestisius World Expo Osaka 2025, membawa warisan budaya Malang ke mata dunia.

Di bawah naungan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), ZAMA akan menjadi duta ekonomi kreatif Indonesia pada 7 hingga 13 Juli 2025. Keberhasilan ini bukan hanya kemenangan bagi pendirinya, Srie Dewi Wirautami, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan UMKM lokal yang kini memiliki daya saing global.

Mereka akan bergabung dengan puluhan perwakilan usaha dan inovator dari berbagai penjuru dunia dalam pameran yang diikuti lebih dari 150 negara.

“Ini adalah kesempatan emas untuk membawa nama Indonesia, khususnya keunikan Malang, ke panggung internasional. Kami ingin memperkuat portofolio, meningkatkan citra merek, dan yang terpenting, membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi komunitas kami,” ujar Dewi, pendiri sekaligus Direktur Kreatif ZAMA, dengan sorot mata penuh optimisme.

Perjuangan Menembus Kurasi Nasional yang Ketat

Tiket menuju Osaka tidak didapatkan dengan mudah. ZAMA harus melalui proses seleksi nasional yang sangat kompetitif, digawangi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Proses kurasi yang dimulai sejak Februari 2024 ini dirancang untuk menyaring UMKM dengan potensi ekspor terbesar, inovasi produk, dan narasi yang kuat.

“Pada bulan Februari, kami mendapat panggilan dari KOWANI untuk mengikuti seleksi mewakili UMKM Indonesia. Prosesnya sangat detail, dari penilaian produk, model bisnis, hingga dampak sosial. Alhamdulillah, pada bulan Mei, kami secara resmi diumumkan sebagai salah satu peserta terpilih untuk World Expo Osaka 2025,” tutur Dewi, mengenang momen membanggakan tersebut.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa produk yang lahir dari kreativitas lokal mampu memenuhi standar kualitas dan daya saing yang dibutuhkan untuk menembus pasar internasional. Keterlibatan Bappenas dan KOWANI menunjukkan sinergi strategis antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam mendorong UMKM naik kelas.

Lebih dari Sekadar Benang: Misi Pemberdayaan Perempuan

Keunikan ZAMA tidak hanya terletak pada keindahan bordir khas Malang yang diaplikasikan pada produk fesyen modern. Di balik setiap helai benang dan jahitan, ada misi sosial yang kuat: pemberdayaan perempuan. Sejak didirikan pada 2018, ZAMA secara konsisten melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan komunitas perempuan di sekitarnya dalam proses produksi.

UMKM ini menjadi wadah bagi mereka untuk menyalurkan kreativitas, meningkatkan keterampilan, dan mendapatkan penghasilan tambahan. Hal ini sejalan dengan aktivitas Dewi di organisasi Salimah (Persaudaraan Muslimah), sebuah entitas yang juga bernaung di bawah KOWANI, tempat ia aktif sejak 2015.

“Kami tidak hanya menjual produk. Kami ingin ZAMA menjadi solusi nyata dalam pengembangan potensi perempuan sekaligus menjadi penjaga warisan budaya lokal. Setiap produk yang dihasilkan membawa cerita tentang ketekunan, harapan, dan kekuatan perempuan Malang,” tambah Dewi.

Strategi di Panggung Global Osaka

World Expo Osaka 2025 merupakan pameran dunia lima tahunan yang menjadi ajang unjuk gigi bagi negara-negara dalam hal inovasi, teknologi, dan budaya. Indonesia mengusung skema rolling expo, di mana paviliunnya akan diisi secara bergiliran oleh pelaku industri dan UMKM unggulan dari April hingga Oktober 2025.

ZAMA telah menyiapkan strategi komprehensif untuk memaksimalkan kesempatan emas ini. Mereka tidak hanya akan menampilkan koleksi produk unggulannya di paviliun Indonesia, tetapi juga akan menggelar presentasi khusus di hadapan calon pembeli dan investor di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Osaka.

Selain itu, ZAMA dijadwalkan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan strategis, seperti business forum, sesi one-on-one meeting dengan pebisnis Jepang dan internasional, serta showcase potensi produk.

Langkah-langkah ini dirancang untuk membangun jaringan bisnis yang solid, menjajaki peluang ekspor, dan mencari kemitraan strategis yang dapat membawa ZAMA ke level berikutnya.

Bagi ZAMA dan UMKM Indonesia lainnya, World Expo Osaka 2025 adalah pembuktian. Ini adalah momentum untuk menunjukkan bahwa produk lokal, yang digerakkan oleh semangat komunitas dan kekayaan budaya, memiliki tempat terhormat di pasar global.

“Ini bukan hanya tentang ZAMA atau tentang bordir. Ini tentang cerita, tentang budaya, dan tentang semangat pantang menyerah yang kami bawa dari Malang untuk dunia,” pungkas Dewi (hs/dnv).