JATIMTIMES – Sejak Mei 2021 lalu, sebanyak 15 kartu keluarga (KK) yang tinggal di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji dipindahkan ke hunian sementara (huntara) yang didirikan Pemerintah Kota Batu. Hunian itu dibuat lantaran 15 KK tersebut menempati rumah yang berada di atas tanah rawan longsor dan ambles.

Hingga saat ini, total masih ada 11 KK yang bertahan di huntara tersebut. “Di huntara masih di tempati sebanyak 11 KK. Karena rumah mereka rawan untum ditempati,” kata Kepala Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Andi Susilo, Kamis (2/12/2021).

Segala aktivitas pun dilakukan 11 KK di huntara tersebut. Alasan mereka masih bertahan lantaran memang kerawanan longsor yang masih cukup tinggi apabila tetap ditinggali.

Baca Juga  Revitalisasi Alun-Alun Tugu Capai 27%, DLH: Masuki Pembuatan Bunker

“Mereka masih di huntara karena memang disiapkan untuk warga. Kemudian hewan ternaknya masih di rumah masing-masing. Karena kalau mereka menempati rumah takutnya ambles sewaktu-waktu,” tambah Andi Susilo.

Sebelumnya, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menurut Andi sudah berencana mendirikan kembali rumah untuk warga yang terdampak di lokasi yang berbeda. Namun warga menginginkan di lokasi yang tidak berjauhan atau masih di Dusun Brau.

Andi menjelaskan jika ada lahan yang direkomendasikan. Lokasinya pun tidak berjauhan, namun setelah disurvei kembali oleh Pemkot Batu kemiringan tanah tidak jauh berbeda dengan lokasi sebelumnya.

“Kenapa mintanya tidak jauh dari Dusun Brau, karena mereka sudah merasa satu keluarga, kalau dipindah di satu desa sementara seputaran Brau tanah gak ada kesulitan,” ujar Andi Susilo.

Baca Juga  Geger Ojol dengan Jukir di Mie Gacoan Berakhir Damai

Sementara itu Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menambahkan, karena berbagai hal Pemkot Batu bersama Pemdes masih berusaha mencari lokasi yang strategis.

“Warga yang terdampak masih tetap di huntara. Sambil mencari lokasi yang strategis, karena meraka saat ditanya tidak memiliki lahan lain,” ucap Punjul.

Sedang di dalam huntara sendiri, masing-masing hunian yang ditempati berukuran 4×6 meter. Di dalamnya terdapat dua kamar tidur, dapur, dan ruang tamu. Seluruhnya menghabiskan dana Rp 800 juta. Sedangkan kamar mandi, menggunakan aset milik SD/SMP satu atap. 



Irsya Richa