INDONESIAONLINE – Setelah sempat tertunda pemulangannya dari Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Bu Mutiha, warga Deas Tekung Kecamatan Tekung Lumajang, akhirnya sampai di kediamannya dan bertemu dengan keluarga besarnya di Desa Tekung.

Sekitar pukul 22.00, pada hari Jumat (12/8), Bu Mutiha akhirnya sampai di Tekung setelah melalui perjalanan cukup jauh dari Palu Sulawasi Tengah dan disambut oleh sejumlah keluarganya yang hampir satu bulan ini harus sabar menuggu, karena Bu Mutiha dalam kondisi sakit.

Yayun Ariani, seorang tenaga pendamping Dinas Sosial dari Kabupaten Parigi Moutong, akhirnya bisa menyertai pemulangan Bu Mutiha, karena selama berada di rumah sakit di Parigi Muotong, Yayun Ariani adalah sosok yang merawat Bu Mutiha sampai kemudian dinyatakan sembuh dan bisa pulang ke Lumajang.

Baca Juga  Viral, Niatnya Beli Materai, Konsumen Malah Diusir Oknum Pegawai Kantor Pos

“Kami bersyukur dan sangat berterima kasih karena Bu Mutiha bisa kembali pulang ke Tekung,” kata H. Jamaat, keluarga Bu Mutiha di Desa Tekung Kecamatan Tekung Lumajang.

Masih kata Jamaat, Bu Mutiha diperkirakan meninggalkan Lumajang sekitar 26 tahun yang lalu. Terakhir diketahui Bu Mutiha meninggalkan Lumajang dan menikah dengan Roby Hartono asal desa Poh Sangit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo.

“Kami hanya tahu Bu Mutiha menikah di Probolinggo. Setelah itu kita tidak pernah mendengar kabarnya lagi. Bu Mutiha meninggalkan Lumajang saat istri saya hamil anak saya Siti. Sekarang Siti sudah berusia 25 tahun, jadi ya sekitar 26 tahun meninggalkan Lumajang,” kata Jamaat.

Baca Juga  Pemkab Gresik Sabet Dua Penghargaan Tingkat Jawa Timur

Proses pemulangan Bu Mutiha difasilitasi oleh Dinas Sosial Propinsi Sulawesi Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan penjemputan di Bandara Juanda dilakukan oleh Dinas Sosial Lumajang.

Ketua Forum Lumajang Cak Fatah, penerima informasi tentang kondisi Bu Mutiha di Parigi Moutong juga hadir saat pemulangan Bu Mutiha dan menyerahkan bantuan dari Baznas Lumajang.

“Baznas Lumajang menitipkan kepada kami uang tunai Rp 2 Juta dan semalam sudah kita serahkan kepada keluarga yang merawatnya,” kata Cak Fatah, Jumat malam.