INDONESIAONLINE – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Antony Blinken mengingatkan bahwa Washington siap untuk membalas jika pasukan AS menjadi sasaran selama perang Israel vs Hamas. Hal tersebut disampaikan Blinken seiring kemungkinan meluasnya konflik di Timur Tengah.

Blinken, yang berbicara dalam wawancara di acara Meet the Press di NBC, memperkirakan perang akan meningkat melalui keterlibatan proksi-proksi Iran. Dia menambahkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden siap untuk merespons jika personel Amerika menjadi sasaran serangan semacam itu.

“Kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kami dapat membela rakyat kami secara efektif dan merespons dengan tegas jika diperlukan,” kata Blinken, dikutip Al Jazeera Senin (23/10/2023).

Selanjutnya, Blinken menekankan bahwa aset militer tambahan telah dikerahkan ke Timur Tengah, termasuk dua kelompok tempur kapal induk.

Tak berhenti di situ. Menlu AS itu juga mengatakan Israel tidak ingin menguasai Jalur Gaza setelah perang dengan Hamas hampir berakhir. Namun Blinken menekankan bahwa setelah perang, status quo tidak bisa kembali.

Baca Juga  Penembakan Brutal, 22 Nyawa Melayang di Restoran

“Anda [Israel] tidak bisa berada dalam posisi di mana Anda terus-menerus dihadapkan pada ancaman serangan teroris paling mengerikan dari Jalur Gaza,” ucap Blinken.

Sementara itu, Paus Fransiskus menyerukan agar perang antara Hamas dan Israel diakhiri di tengah meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya perang. Pemimpin umat Katolik sedunia ini juga menyerukan lebih banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke wilayah Jalur Gaza saat perang berkecamuk.

Seperti dilansir AFP, Senin (23/10/2023), seruan itu disampaikan Paus Fransiskus setelah menyampaikan doa Angelus di Alun-Alun Saint Peter, Vatikan, pada Minggu (22/10) waktu setempat.

“Perang selalu merupakan kekalahan. Itu adalah kehancuran persaudaraan manusia. Saudara-saudara, hentikan! Hentikan!” cetus Paus Fransiskus.

Baca Juga  Dibebaskan, Jurnalis Palestina Ungkap Beratnya Siksaan di Tahanan Israel

“Saya mengulangi seruan saya agar ruang-ruang dibuka, bantuan kemanusiaan terus berdatangan, dan para sandera dibebaskan,” ujarnya.

“Perang, perang apa pun yang terjadi di dunia — saya juga berpikir soal Ukraina yang tersiksa — adalah sebuah kekalahan,” tambah Paus Fransiskus dalam pernyataannya.

Diketahui, perang antara Hamas dan Israel pecah setelah kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu melancarkan serangan mematikan terhadap negara Yahudi tersebut pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Israel melaporkan lebih dari 1.400 orang, yang sebagian warga sipil, tewas akibat serangan Hamas tersebut.

Serangan udara besar-besaran kemudian dilancarkan oleh militer Israel terhadap Jalur Gaza selama lebih dari dua pekan terakhir untuk membalas serangan Hamas. Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 4.600 orang tewas akibat serangan udara Israel. (mut/hel)