Beranda

Duh, Ratusan Anak di Kota Blitar Jadi Perokok Aktif

Duh, Ratusan Anak di Kota Blitar Jadi Perokok Aktif
Ilustrasi larangan merokok

INDONESIAONLINE – Perokok aktif di kalangan anak-anak menjadi masalah serius di Kota Blitar. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, hingga pertengahan tahun 2024, tercatat sebanyak 401 anak di wilayah ini telah menjadi perokok aktif.

Data ini diperoleh melalui survei yang dilakukan di berbagai sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Dissie Laksmonowati Arlini, kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Blitar, menyampaikan bahwa anak-anak yang menjadi perokok aktif ini berada dalam rentang usia 10 hingga 18 tahun. “Sebagian besar orang tua dari anak-anak ini tidak menyadari bahwa anak mereka sudah mulai merokok,” ungkapnya, Rabu (28/8/2024).

Menyikapi hal ini, Dinkes Kota Blitar telah berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk secara rutin memberikan edukasi kepada anak-anak yang teridentifikasi sebagai perokok aktif. Edukasi ini diharapkan dapat membantu mereka untuk berhenti merokok.

Menurut Dissie, pendataan yang dilakukan ini merupakan langkah awal dari pemerintah untuk menekan angka perokok aktif di kalangan generasi muda. Pemerintah memandang hal ini sebagai upaya penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari penyakit.

“Mereka ini adalah calon penerus bangsa. Jadi, kita harus memastikan mereka tumbuh sehat tanpa terjerat kebiasaan buruk seperti merokok,” ujar Dissie.

Lebih lanjut, Dissie menjelaskan bahwa merokok tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik anak-anak, tetapi juga memiliki potensi menimbulkan berbagai penyakit serius di kemudian hari. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus menggalakkan program edukasi dan pencegahan di sekolah-sekolah.

Langkah ini diharapkan bisa mengurangi jumlah perokok aktif di kalangan anak-anak, yang menjadi perhatian utama pemerintah.

Selain itu, Dissie menyoroti data tahun sebelumnya yang mencatat bahwa pada tahun 2023, terdapat sekitar 1.516 anak di Kota Blitar yang menjadi perokok aktif. Meski terjadi penurunan jumlah perokok aktif dari tahun lalu, angka 401 anak yang masih merokok hingga pertengahan 2024 tetap menjadi perhatian serius.

“Ini masalah yang tidak bisa dianggap enteng, karena setiap anak yang terjebak dalam kebiasaan merokok bisa berakibat fatal bagi masa depan mereka,” tambahnya.

Pemerintah Kota Blitar, melalui Dinas Kesehatan, bertekad untuk terus melakukan upaya pencegahan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan komunitas, untuk bersama-sama memerangi kebiasaan merokok di kalangan anak-anak. Edukasi yang diberikan tidak hanya berfokus pada bahaya merokok, tetapi juga pada pentingnya menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Upaya ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan orang tua agar lebih waspada terhadap perilaku anak-anak mereka.

Dissie berharap dengan adanya edukasi yang berkesinambungan, jumlah anak yang menjadi perokok aktif dapat terus menurun. “Kami ingin menciptakan lingkungan yang sehat untuk anak-anak di Kota Blitar agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal tanpa pengaruh buruk dari rokok,” pungkasnya. (ar/hel)

Exit mobile version