INDONESIAONLINE – Sebanyak 800 wisudawan mengikuti Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana Periode 2 Tahun 2023 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang,  Sabtu (13/5/2023). Wisuda berlangsung di Sport Center UIN Malang.

Ke-800 wisudawan yang mengikuti prosesi wisuda itu terdiri dari 720 orang wisudawan dari program darjana (S1),
program magister (S2) 71 wisudawan, dan program doktor (S-3) 9 wisudawan.

Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr HM. Zainudin MA menyampaikan dalam sambutannya, tantangan yang dihadapi saat ini jauh lebih kompleks menyangkut segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik budaya dan yang lainnya. Oleh sebab itu, wisudawan harus dapat mengantisipasi dan menghadapinya dengan baik dengan mempersiapkan segala sesuatunya secara baik pula.

“Sebagai sarjana dan kelompok terpelajar, maka kita dituntut untuk mampu berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi sebagai sarjana lulusan pendidikan tinggi Islam, lebih khusus lagi UIN Maliki Malang. Maka ilmu yang amaliyah dan amal yang ilmiah harus dikedepankan,” paparnya.

Tujuan diselenggarakannya pendidikan tinggi keagamaan Islam ini adalah untuk mencetak sarjana muslim yang ahli agama (tafaqquh fiddin). Maka apa pun prodi yang dipilihnya, sarjana muslim harus tetap kompeten di bidang agama. Oleh sebab itu, UIN Malang ini tetap konsisten dengan tujuan yang mulia ini.

Berbagai upaya dan daya dengan membentuk pusat-pusat pengembangan yang mendukung ke arahnya. Yaitu  ma’had al-jamiah, markaz al-lughat dan HTQ atau karakter, ilmu dan amal.

Lebih lanjut rektor menjelaskan, di dunia barat sendiri, saat ini juga disadari betapa pentingnya pendidikan karakter. Misalnya di Amerika, para pendidik, politisi dan orang tua saat ini mulai sadar bahwa pendidikan karakter sangat urgen dan dibutuhkan sebagai komponen kunci dalam kurikulum sekolah. Tanpa itu, masyarakat tidak mempunyai jaminan untuk merasakan keamanan dan kedamaian seiring dengan kemajuan teknologi dan transformasi digital.

Baca Juga  Kemenag Buka Beasiswa Khusus Guru PAI, Cek Informasinya di Sini

Begitu pula di  Jepang, mengembangkan paradigma fifth point zero (5.0) untuk mengimbangi era forth point zero (4.0). Dengan revolusi digital, diharapkan mereka tidak tercerabut oleh akar budayanya sendiri. Untuk itulah, sebagai seorang sarjana harus terus belajar dan memiliki semangat pantang menyerah dengan karakter yang baik.

Beberapa penelitian seperti di Institut Teknologi Carnegie melaporkan bahwa dari 10.000 orang yang sukses 85 persen karena faktor kepribadian (karakter). Sementara kemampuan teknis hanya 15 persen.

“Dr Albert Edward Wiggam melaporkan bahwa dari 4.000 orang, yang kehilangan pekerjaan 400 orang sama dengan 10 persen karena kemampuan teknis dan 3.600 orang atau 90 persen karena faktor kepribadian (karakter),” ungkapnya.

Sesuai dengan road map (mile stone), UIN Maliki Malang saat ini memasuki tahap IV dan V dari tahun 2021–2025 dan 2026–2030, yaitu merupakan tahap international recognition and reputation. Untuk itu, saat ini berbagai macam sarana dan prasarana terus ditingkatkan, baik itu fisik maupun nonfisik guna mencapai World Class University (perguruan tinggi bereputasi dunia).

“Untuk itu, maka seluruh aspek yang terkait dengan itu harus dipenuhi, termasuk kampus harus megah dan prestisius. Alhamdulillah, sebentar lagi UIN Malang memiliki kampus baru (kampus 3) yang biaya pembangunannya sangat fantastis, hampir Rp 1 triliun yang dibantu oleh SFD.  Mohon doa restu kepada para alumni dan para orang tua,” kata Prof Zainuddin.

Baca Juga  UIN Maliki Malang Gelar Ekspose Hasil Review, Perkuat Integritas Kampus

Lebih dari itu, UIN Malang juga memiliki distingsi model pembelajaran yang integrated learning model (ILM) atau attakamul al-‘Ilmy. Yakni seluruh mata kuliah yang diberikan berbasis pada nilai dan sumber kitab suci (Al-Qur’an dan Al-Hadis).

Untuk mencapai model ini, maka sarana dan prasarana harus disiapkan. Pertama, ma’had al-jamiah yang merupakan kawah candradimuka bagi para mahasiswa dengan minimal selama satu tahun di ma’had untuk dibekali nilai-nilai religiusitas dan tradisi pesantren. Kedua, markaz al-lughat, yaitu pusat pengembangan bahasa. Tidak hanya bahasa Arab, tetapi juga bahasa Inggris dan Mandarin. Ketiga markaz tahfidz al-Qur’an, yaitu pusat penghafalan Al-Qur’an.

Sehingga dengan pusat pengembangan sarana-prasarana pembelajaran ini, diharapkan para lulusan UIN Maliki Malang dapat memiliki dua modal, yaitu hard skill sekaligus soft skill.

Terakhir, rektor memberikan lima poin pesan yang harus dicamkan para mahasiswa:

1. Terus belajar dan belajar, jangan pernah berhenti (life long education)
2. Tetap hormat kepada kedua orang tua dan para guru kalian
3. Jangan pernah berhenti untuk ikhtiar dan berdoa
4. Jagalah nama baik almamater kalian, UIN Maliki Malang
5. Jagalah kesatuan dan persatuan dengan bersikap toleran, hindari segala macam bentuk kekerasan, dan tetap mencintai NKRI. Inilah sikap moderasi dalam beragama.(as/hel)