Uncategorized  

3 Tahun, Desa Sumbergondo Satu-Satunya Desa di Kota Batu Yang Tidak Buang Sampah di TPA, Ini Usahanya

3 Tahun, Desa Sumbergondo Satu-Satunya Desa di Kota Batu Yang Tidak Buang Sampah di TPA, Ini Usahanya

INDONESIAONLINE – Sudah tiga tahun Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu tidak membuang sampahnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Tlekung. Desa ini merupakan satu-satunya desa yang tidak membuang sampah di sana.

Mengapa? Karena Desa Sumbergondo sudah memiliki cara tersendiri yang lebih kreatif untuk mengatasi permasalahan sampah dari warga sekitar, sehingga mengurangi volume sampah di TPA. Inovasi yang dilakukan adalah dengan membuat insinerator dengan filter udara.

Incinerator adalah alat pembakaran sampah yang dioperasikan dengan menggunakan teknologi pembakaran pada temperatur tertentu, sehingga sampah dapat terbakar sempurna.

Insinerator dengan filter udara berfungsi untuk membakar sampah rumah tangga dari seluruh rumah yang ada di Desa Sumbergondo. Cara ini akan mengubah sampah menjadi abu, gas hasil pembakaran, partikulat, dan panas.

Alat insinerator ini berfungsi secara otomatis ketika ada sampah. Alat yang berupa bangunan ini memiliki dua buah lubang ventilasi udara yang masing-masing berukuran 75 x 75 sentimeter.

Fasilitas itu hadir pada 2018. Berawal dari kepedulian terhadap masalah sampah yang semakin tak terbendung. Manajemen Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Sumbergondo, Aditya Fitrawan mengatakan, alat tersebut merupakan ide dari Karang Taruna Desa Sumbergondo.

Tujuannya untuk mengurangi kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan. “Dan mereka berinisiatif membuat alat yang berguna ini. Melihat masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan,” kata Adit.

Cara kerja alat ini cukup mudah. Misalnya, satu rumah tangga (KK) memiliki sekitar 3 karung besar sampah.

“Nanti tinggal buang sampah ke insinerator, otomatis alat akan panas dan terbakar sendiri,” jelas Adit.

Menurut dia, alat tersebut hadir untuk mendukung Pemerintah Kota Batu yang memiliki program memilah sampah dari rumah. “Ya, alat ini membantu mendukung program. Andai saja masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah,” tambah Adit yang dikaruniai dua orang anak ini.

Setiap hari, sedikitnya 3 unit mobil pickup L300 dikumpulkan dari warga Desa Sumbergondo. Semuanya dibuang di perangkat.

“Sudah lebih dari tiga tahun kami tidak membuang sampah di TPA. Ini juga sebagai upaya untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA,” tutup Adit.