INDONESIAONLINE – Peralihan kepemimpinan di kursi pelatih telah membuat pecinta AS Roma bisa tersenyum. Daniel De Rossi yang menggantikan Jose Mourinho membuktikan mampu membangkitkan AS Roma di debut pertamanya sebagai pelatih.
AS Roma di tangan De Rossi berhasil membungkam Hellas Verona 2-1 di Olimpico, Minggu (21/1/2024) dini hari WIB.
Kemenangan AS Roma Vs Verona tak lepas dari strategi De Rossi yang merubah formasi pemainnya.
De Rossi meninggalkan formasi tiga bek yang selama ini diandalkan Mourinho dan memainkan formasi 4-3-2-1. Menempatkan Paulo Dybala dan Stephan El Shaarawy di belakang Lukaku.
Selain itu, ia juga mendorong para pemain untuk lebih berani memainkan bola dari kaki ke kaki dan melakukan umpan-umpan cepat secara vertikal.
Ia mengatakan, passing cepat sangat penting untuk mengatasi tekanan lawan. Pasalnya selama ini ia melihat AS Roma terlalu lambat mengoper bola sehingga mengakibatkan kesalahan sendiri saat berada di bawah tekanan lawan.
“Saya yakin kami harus menguasai bola dan mendominasi permainan. Itu salah satu hal pertama yang kami poles,” kata De Rossi.
“Namun, jika kami melakukannya dengan cepat untuk melepaskan tekanan lawan, maka penguasaan bola berarti sesuatu. Jika kami mengontrol bola dengan lambat maka kami tidak meningkatkan permainan, malah membuat diri kami tertidur,” terangnya.
“Kami menjadi mudah ditebak, lawan lebih siap dan tahu bagaimana menghadapi situasi seperti itu jika kami tidak menggerakkan bola dengan cepat,” tambahnya.
Berawal dari hasil positif, De Rossi tak menutup mata terhadap beberapa hal yang perlu diperbaiki. Ia mengakui AS Roma terpuruk di 25 menit terakhir laga melawan Verona, meski tetap mengapresiasi perjuangan tim.
“Kami perlu merayakan kemenangan dan menciptakan lebih banyak semangat di sini, meski tim tidak bermain terlalu baik di 25 menit terakhir, mereka menunjukkan semangat, determinasi dan membawa pulang hasil,” tambah mantan gelandang bertahan tersebut.
