INDONESIAONLINE – Program cek kesehatan gratis (CKG) yang diinisiasi pemerintah pusat menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan di Kota Malang. Dari ratusan warga yang memanfaatkan layanan ini sejak Februari 2025, mayoritas terdeteksi memiliki indikasi kuat Penyakit Tidak Menular (PTM), terutama jantung dan diabetes.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat, dari 333 warga yang telah menjalani pemeriksaan dari total 457 pendaftar, sebagian besar menunjukkan riwayat PTM. Temuan ini menjadi sorotan, menggarisbawahi urgensi penanganan dan pencegahan PTM di wilayah perkotaan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, mengungkapkan bahwa temuan ini menjadi perhatian serius.
“Dari ratusan peserta yang sudah mengikuti cek kesehatan, mayoritas memiliki riwayat penyakit tidak menular seperti jantung dan diabetes,” ujarnya.
Husnul menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi, dengan tingkat kehadiran mencapai hampir 73 persen dari total pendaftar. “Kalau yang daftar itu ada 457 peserta, sementara yang hadir 333 orang, berarti sekitar hampir 73 persen,” jelasnya.
Puskesmas Cisadea menjadi lokasi favorit masyarakat untuk memanfaatkan program CKG, dengan 51 pendaftar. Puskesmas Dinoyo dan Gribig juga mencatat partisipasi yang signifikan. Namun, fokus utama Dinkes saat ini tertuju pada hasil pemeriksaan yang menunjukkan tingginya prevalensi risiko PTM.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar, menekankan bahwa program CKG ini terbuka bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang bulan kelahiran.
“Bagi masyarakat kelahirannya sudah terlewat, tetap kami layani. Tidak boleh ada penolakan… misalnya ada yang ulang tahun pada 1 Januari hingga 30 Maret, tetap bisa mendapatkan layanan ini,” kata Meifta.
Meskipun demikian, Meifta juga menggarisbawahi pentingnya temuan PTM ini sebagai alarm bagi masyarakat Kota Malang untuk lebih peduli terhadap kesehatan.
Program CKG yang diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto secara nasional memang bertujuan untuk menekan angka kematian akibat PTM. Target ambisius dicanangkan, menjangkau 60 juta warga Indonesia pada tahun pertama dan 200 juta orang dalam lima tahun ke depan.
Namun, hasil awal di Kota Malang ini mengindikasikan bahwa tantangan dalam mengatasi PTM jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
Temuan tingginya risiko PTM dari program cek kesehatan gratis ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kota Malang dan Dinkes untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif. Langkah-langkah edukasi, sosialisasi gaya hidup sehat, serta peningkatan akses layanan kesehatan yang komprehensif menjadi krusial untuk menekan laju PTM dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Malang (rw/dnv).