Pembebasan Sandera Diperkirakan Dimulai Sabtu Besok, Rencana Damai Israel-Hamas Disambut Gembira

Pembebasan Sandera Diperkirakan Dimulai Sabtu Besok, Rencana Damai Israel-Hamas Disambut Gembira
Warga Palestina di Gaza menyambut gembira gencatan senjata sebagai bagian dari jalan perdamaian Israel dan Hamas. (foto: saher alghorra/the new york times)

INDONESIAONLINE – Kabar perdamaian antara Israel dan Hamas disambut penuh suka cita oleh warga Palestina di Gaza. Setelah melalui perundingan panjang, kedua pihak akhirnya sepakat menandatangani proposal perdamaian tahap pertama.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi pihak pertama yang mengumumkan kabar tersebut. Melalui unggahan di media sosial Truth Social, Trump menyampaikan rasa bangganya atas tercapainya kesepakatan tersebut.

“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama Rencana Perdamaian kami,” tulis Trump seperti dikutip AFP, Kamis (9/10/2025).

Trump menjelaskan, tahap awal kesepakatan ini mencakup pembebasan seluruh sandera serta penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza ke area yang telah disepakati bersama.

Sementara itu,  BBC pada hari yang sama melaporkan, suasana kegembiraan mewarnai jalanan Gaza. Dalam video yang beredar di media sosial, warga terlihat merayakan kabar gembira tersebut dengan tarian, tepuk tangan, dan teriakan penuh haru.

Seorang jurnalis Palestina, Saeed Mohamed, mengunggah rekaman di Instagram yang memperlihatkan kerumunan besar pria dan wanita menari mengikuti musik di luar Rumah Sakit Al-Aqsa, di pusat Kota Deir al-Balah. Mereka bersiul, bertepuk tangan, dan meneriakkan takbir “Allahu Akbar” sebagai ungkapan syukur atas dimulainya babak baru menuju perdamaian di Gaza.

Israel Siap Tarik Militer

Militer Israel (IDF) dilaporkan tengah bersiap menarik sebagian pasukannya dari Jalur Gaza menyusul tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Langkah ini menjadi bagian dari implementasi perjanjian pembebasan sandera yang tersisa di wilayah tersebut.

“IDF telah memulai persiapan operasional menjelang pelaksanaan perjanjian tersebut. Sebagai bagian dari proses ini, persiapan dan protokol tempur sedang dilakukan untuk segera beralih ke jalur penempatan yang disesuaikan,” bunyi pernyataan resmi militer Israel, dikutip dari AFP dan Al Arabiya, Kamis (9/10/2025).

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melalui unggahannya di platform Truth Social, menyambut positif kesepakatan ini. Ia menegaskan bahwa seluruh pihak akan mendapat perlakuan yang adil.
“Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia Arab dan Islam, bagi Israel, bagi semua negara tetangga, dan bagi Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang telah bekerja sama dengan kami untuk mencapai peristiwa bersejarah ini. Seluruh apresiasi kami sampaikan kepada para pembawa perdamaian,” ujar Trump.

Kesepakatan yang dicapai melalui perundingan di Mesir tersebut mencakup sejumlah poin penting. Di antaranya penghentian perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pembukaan akses bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan antara kedua pihak.

Sementara itu, dalam pernyataan yang dikutip Al Arabiya, Hamas mendesak Trump serta negara-negara Arab, Islam, dan komunitas internasional untuk memastikan Israel menjalankan seluruh kewajibannya sesuai kesepakatan. Hamas juga memperingatkan agar pemerintah Israel tidak menunda atau menghindar dari pelaksanaan perjanjian yang telah disetujui bersama.

Dari Israel, Perdana Menteri (PM)  Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pemerintahnya akan segera memulangkan para sandera yang ditahan di Gaza. Ia menegaskan tekad tersebut sebagai bagian dari implementasi tahap pertama kesepakatan perdamaian antara Israel dan Hamas.

“Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membawa mereka semua pulang,” ujar Netanyahu dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh kantornya, Kamis (9/10/2025), dikutip dari AFP dan Reuters.

Netanyahu menyampaikan bahwa ia akan mengadakan rapat kabinet untuk membahas serta memberikan persetujuan akhir terhadap perjanjian pembebasan sandera. “Besok saya akan mengadakan pertemuan dengan pemerintah untuk menyetujui perjanjian tersebut dan memulangkan semua sandera kami,” tambahnya.

Dalam kesempatan terpisah, Netanyahu diketahui telah berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Keduanya saling mengucapkan selamat atas “pencapaian bersejarah” yang menandai awal baru bagi upaya perdamaian di Timur Tengah. Netanyahu bahkan mengundang Trump untuk menyampaikan pidato di parlemen Israel sebagai bentuk apresiasi atas perannya dalam proses perdamaian.

Juru bicara pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa proses pembebasan para sandera diperkirakan akan dimulai pada Sabtu mendatang. (rds/hel)