INDONESIAONLINE – Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi pada Kamis (1/2/2024) pagi ini. Kabar erupsi Semeru itu tersebut disampaikan melalui akun X @info_semeru.

Erupsi Semeru terjadi sekitar pukul 04.38 WIB. “Dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 14003 feet (4376 meter),” tulis keterangan akun tersebut.

Letusan Gunung Semeru juga disertai dengan laporan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) pada Gunung Semeru yang masih di status oranye. Status tersebut mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk semakin waspada.

Warna status oranye juga diartikan sebagai letusan dengan kode yang berpotensi membahayakan penerbangan sehingga setiap pesawat harus berhati-hati dan menghindari kawasan di sekitar gunung tersebut.

Sementara itu, kolom abu erupsi mengarah ke timur laut berwarna kelabu. “Intensitas abu vulkanik tebal. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 104 detik,” tambah keterangan info Semeru.

Baca Juga  IRT Jablai Dasteran Digrebek Warga Saat Masukkan Pria Sarungan Tengah Malam

Sebagai informasi, status Gunung Semeru saat ini masih berada pada level III (siaga). Berdasarkan pengamatan hingga Kamis (1/2/2024), Semeru mengalami 23 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 55-163 detik.

“Empat kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-10 mm dan lama gempa 29-104 detik,” tulis laporan petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur Yadi Yuliandi dilansir dari situs resmi Magma ESDM.

Yadi juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” imbaunya.

Baca Juga  Gunung Semeru Lumajang Erupsi Lagi, Hari Ini Tiga Kali  

Selain itu, Yadi  meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

“(Masyarakat diharapkan) mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas Yadi. (bin/hel)