Alokasi Pupuk Subsidi Kota Malang Naik 100%, Dispangtan: Kebutuhan 2 Kali Lipat Kuota

Ilustrasi pupuk subsidi Kota Malang (Ist)

INDONESIAONLINE – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang mencatat bahwa kuota pupuk bersubsidi untuk tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan. Menurut informasi yang diterima dari Dispangtan, Kota Malang mendapatkan alokasi total sebanyak 1.227 ton pupuk bersubsidi.

Rinciannya, pupuk Urea sebanyak 526 ton dan pupuk NPK sebanyak 701 ton. Angka ini meningkat hampir 100 persen dari alokasi tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2023, Kota Malang hanya mendapat alokasi sebanyak 635 ton pupuk bersubsidi. Pada tahun tersebut, pupuk Urea dialokasikan 307 ton dan pupuk NPK sebanyak 328 ton.

“Penyaluran pupuk ini mencakup pupuk subsidi dan juga pupuk non-subsidi,” ujar Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, pada Rabu (26/6/2024).

Meski demikian, Slamet menyatakan bahwa alokasi pupuk bersubsidi yang diterima masih jauh dari memenuhi total kebutuhan yang sebenarnya di Kota Malang. Meskipun ia tidak merinci angka pastinya, perkiraannya menunjukkan bahwa kebutuhan pupuk di Kota Malang sekitar dua kali lipat dari alokasi saat ini.

“Petani terpaksa menggunakan pupuk non-subsidi untuk memenuhi kebutuhan mereka,” tambah Slamet.

Dispangtan Kota Malang berharap bahwa produktivitas hasil pertanian di kota ini, terutama pertanian padi yang dominan, dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah adopsi benih padi BK1 dari Kabupaten Situbondo. Penggunaan benih ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di Kota Malang hingga 2 ton per tahunnya.

“Dengan adopsi benih padi Inpari 32, diharapkan produktivitas padi bisa mencapai antara 7-11 ton per hektar,” tambah Slamet, optimis terhadap potensi hasil panen yang lebih baik di masa mendatang (rw/dnv).