INDONESIAONLINE – Jet tempur Rusia dituding Amerika Serikat telah menabrak drone mereka saat sedang terbang di atas Laut Hitam pada Selasa (14/3). Perbuatan itu dianggap dapat memicu ketegangan di kawasan tersebut.

Berdasarkan laporan AS, peristiwa tersebut terjadi ketika dua jet tempur Su-27 Rusia berupaya mengintersepsi drone MQ-9 milik Negeri Paman Sam yang sedang terbang di ruang udara internasional.

“Pesawat MQ-9 melakukan operasi rutin di ruang udara internasional ketika diintersepsi dan ditabrak pesawat Rusia, menyebabkan kecelakaan dan kehilangan MQ-9,” ujar komandan Angkatan Udara AS untuk Eropa James Hecker, Rabu (15/3/2023).

Lebih dalam Hecker mengungkap bahwa pada saat itu jet tempur Rusia sempat membuang bahan bakar ke atas drone AS, diduga untuk merusak pesawat nirawak tersebut.

Sementara, menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS Patrick Ryder menyatakan, salah satu jet itu kemudian terbang di depan drone tersebut dengan manuver berbahaya.

Sekitar setelah 30 hingga 40 menit, tepatnya pukul 07.03 waktu setempat, salah satu dari dua jet itu menabrak drone AS itu hingga baling-balingnya rusak. Akibatnya, Patrick menambahkan drone tersebut jatuh ke Laut Hitam.

“Tindakan berbahaya dan tidak profesional ini bahkan nyaris membuat kedua pesawat Rusia itu jatuh,” ucap Hecker.

Selanjutnya, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengklaim Rusia memang biasa melakukan intersepsi di Laut Hitam. Namun, manuver kali ini tak biasa dan sangat berbahaya.

Tetapi, Rusia membantah jet tempurnya telah menabrak drone milik Amerika Serikat seperti yang ditudingkan. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim mereka mendeteksi drone AS itu berada di “atas perairan Laut Hitam, di area Semenanjung Crimea” dan terbang “menuju perbatasan negara Rusia.”

Dari keterangan Rusia, transponder drone itu mati ketika terbang. Awak jet tempur Rusia pun mendekati drone itu untuk proses identifikasi.

Rusia menilai, drone AS itu jatuh sendiri karena manuver tajam. “Karena manuver tajam, kendaraan udara nirawak itu tak terkendali dan kehilangan ketinggian, kemudian bertabrakan dengan permukaan air,” demikian pernyataan Kemenhan Rusia yang dikutip AFP.

Pernyataan itu berlanjut: “Rusia tidak menggunakan senjata, tak kontak langsung dengan drone itu, dan kembali dengan selamat ke pangkalan mereka.”

Peristiwa tersebut merupakan momen pertama pesawat militer AS dan Rusia terlibat dalam kontak fisik langsung setelah invasi Negeri Beruang Merah terhadap Ukraina tahun lalu.

Sementara, Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov menekankan Rusia tak mau terlibat konfrontasi dengan Negeri Paman Sam. “Kami lebih memilih untuk tak menciptakan situasi di mana kita bisa berhadapan dengan bentrok atau insiden antara Rusia dan AS,” ucap Antonov setelah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri AS.

Baca Juga  Byuh, Israel Siapkan Perang Lanjutan Setelah Gencatan Senjata Berakhir