INDONESIAONLINE – Atlet Indonesia Veddriq Leonardo berhasil pecahkan rekor dunia nomor speed putra pada Piala Dunia Panjat Tebing atau IFSC – Climbing World Cup 2023 di Seoul, Korea Selatan. Atas prestasinya itu, Veddriq berhasil menyabet medali emas dalam ajang bergengsi dunia tersebut.

Atlet pemanjat tebing yang berusia 26 tahun tersebut berhasil mengalahkan atlet asal China Jinbao Long. Jika Jinbao Long mencatatkan waktu 5,12 detik, Veddriq berhasil mengungguli dengan waktu 5,01 detik.

Sebelumnya, Veddriq juga pecahkan rekor dunia dengan mencatatkan waktu 4,98 detik. Ia berhasil menggeser pemanjat tebing dari Indonesia, Kiromal Katibin yang mencatatkan waktu 5,00 detik saat tampil pada IFSC World Cup di Chamonix, Prancis, pada 8 Juli 2022.

Baca Juga  Ketum KONI Kota Malang Berangkatkan 4 Atlet IPSI ke Kejurprov di Blitar

Setelah rekor itu, Veddriq kembali tampil mengesankan pada perempat final dengan mencatatkan waktu 4,90 detik. Dan berhasil meninggalkan jauh atlet China Peng Wu yang finish di waktu 6,13 detik.

Sebelum rekor dunia dipecahkan oleh Veddriq, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid menyebutkan jika atlet panjat tebing Indonesia bisa mencatatkan waktu di bawah 5 detik dalam proses latihan.

“Cuma memang itu masih kami simpan dan ternyata hari ini bisa terpecahkan,” ungkap Yenny, dikutip Antara, Minggu (31/4/2023).

Tak hanya Veddriq yang meraih juara di ajang Piala Dunia Panjat Tebing atau IFSC – Climbing World Cup 2023, atlet Desak Made Rida Kusuma Dewi juga berhasil meraih perunggu dengan waktu 6,60 detik. Desak berhasil merebut juara ketiga, mengalahkan wakil Polandia Aleksandra Kalucka dengan 6,71 detik.

Baca Juga  Berkaca dari Pengalaman: Koni Kabupaten Kediri Siapkan Langkah Jitu Hadapi Porprov VIII

Yenny membeberkan jika dalam ajang dunia tersebut, Indonesia mengirimkan sembilan atlet panjat tebing. Rinciannya, enam atlet speed putra dan tiga atlet speed putri.

Dia juga berharap, perolehan prestasi ini bisa memacu atlet untuk bisa terus berprestasi, khususnya di Olimpiade 2024 di Paris, Prancis nanti.

“Pasti (makin meningkatkan motivasi menuju Olimpiade Paris). Kami selalu menekankan kepada mereka bahwa semua ini adalah proses menuju Olimpiade. Olimpiade itu adalah ukuran sesungguhnya,” tutup Yenny. (bn/hel)