INDONESIAONLINEPolres Malang telah membentuk tim gabungan dari Satreskrim dan Polsek Karangploso guna memburu komplotan pelaku jambret bersajam di Kecamatan Karangploso yang telah mencuri perhiasan dan melukai tiga orang korban. Selain itu, hingga Minggu (26/2/2023), sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan oleh polisi.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana saat ditemui awak media, Minggu (26/2/2023). “Tim sudah kami bentuk, gabungan dari Satreskrim (Polres Malang) dengan Polsek (Karangploso) untuk kita lakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) kemudian kita telusuri (keberadaan pelaku),” ucapnya.

Sebelumnya, sesaat setelah kejadian, yakni pada Sabtu (25/2/2023), dijelaskan Kholis, tim gabungan yang telah terbentuk tersebut juga sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Tujuannya guna mencari bukti serta menghimpun keterangan sejumlah saksi guna memburu keberadaan para pelaku.

“Kita cari bukti-bukti lain di TKP. Kemudian kita perdalam dari keterangan-keterangan para saksi, termasuk juga korban,” imbuhnya.

Baca Juga  Bertemu Gubernur Jatim, Polres Malang Fasilitasi Pemberangkatan 63 Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan 

Belakangan diketahui, selain saksi dari ketiga korban, sejumlah saksi lainnya juga telah dimintai keterangannya oleh tim gabungan yang telah terbentuk tersebut. “Ada beberapa (saksi yang sudah diperiksa), masih berjalan terus sampai hari ini,” tuturnya.

Berangkat dari keterangan beberapa saksi dan barang bukti dari hasil olah TKP itulah yang dijadikan acuan oleh kepolisian guna memburu keberadaan para pelaku. “Masih dilakukan pengejaran. Saat ini tim sedang bergerak terus untuk bisa mengungkap kasus ini,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Jatim Times, aksi penjambretan yang menimpa warga Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang terjadi pada Sabtu (25/2/2023) pagi. Tiga orang mengalami luka-luka akibat dibacok menggunakan celurit oleh para pelaku penjambretan tersebut. 

Diketahui, ketiga korban tersebut merupakan satu anggota keluarga. Korban pertama yakni Siti Rohmah. Ketika itu, wanita 50 tahun tersebut sempat melawan dan berteriak minta tolong saat perhiasan miliknya dirampas oleh para pelaku.

Mendengar teriakan tersebut, anaknya yang bernama Helina Tunita (27) dan menantunya yang bernama Kukuh Rizaldi (27) bergegas mendatangi sumber suara. Mereka kemudian membantu Siti yang saat itu terlihat terluka usai melakukan perlawanan terhadap para pelaku penjambretan.

Baca Juga  Peserta Lomba Desa Kabupaten Malang 2023 Bersiap Jalani Penilaian Visitasi

Mirisnya, upaya anak dan menantunya tersebut justru disambut dengan ayunan celurit dari para pelaku. Akibat kejadian tersebut, ketiga korban mengalami luka bacokan di beberapa bagian tubuhnya. Usai melancarkan aksinya, komplotan jambret yang terdiri dari dua orang pelaku itu, kemudian kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Di sisi lain, para korban yang diketahui mengalami luka di bagian kepala dan tangan sesaat setelah kejadian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Prasetya Husada, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang guna mendapatkan penanganan medis. Kejadian komplotan jambret bersajam yang tergolong sadis itupun viral di media sosial.

“Mohon doanya semoga tim yang sudah di bentuk ini bisa bekerja secara maksimal dalam mengungkap kasus ini,” tukas Kapolres Malang.