INDONESIAONLINE – Sebuah tonggak baru dalam kepemimpinan Kabupaten Blitar resmi dimulai. Selasa (4/3/2025), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar menggelar rapat paripurna di Graha Paripurna DPRD, menandai serah terima jabatan bupati dan wakil bupati Blitar masa jabatan 2025-2030.
Dalam forum ini, Bupati Blitar Drs Rijanto menyampaikan pidato perdananya. Dia menegaskan komitmen membawa Kabupaten Blitar ke era kejayaan.
Ketua DPRD Kabupaten Blitar Supriadi, yang memimpin rapat, menegaskan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam membangun daerah. Ia menyoroti bahwa keberhasilan pemerintahan daerah tidak hanya bergantung pada kepala daerah, tetapi juga pada kolaborasi yang solid dengan DPRD. “Sebagai lembaga legislatif, kami berharap bupati dan wakil bupati mampu menjalin kerja sama yang harmonis dengan DPRD. Ini bukan sekadar seremonial, tetapi fondasi utama dalam pemerintahan yang efektif,” ujar Supriadi.
Dalam rapat paripurna yang dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Blitar, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, suasana penuh harapan terasa. Tak hanya momentum peralihan kepemimpinan, agenda ini juga menjadi panggung bagi visi besar yang akan menuntun Kabupaten Blitar lima tahun ke depan.
Dalam pidatonya, Bupati Blitar Rijanto memaparkan visi dan misinya di bawah tema besar: Kabupaten Blitar Berdaya dan Berjaya. Lebih dari sekadar slogan, visi ini dimaksudkan untuk mengangkat kembali reputasi Blitar agar kembali “kawentar” di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
Empat pilar utama menjadi strategi kepemimpinan Rijanto. Pertama, membangun SDM (sumber daya manusia) unggul dengan menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama guna menciptakan generasi muda yang siap menyongsong Indonesia Emas. Kedua, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal melalui pembangunan infrastruktur yang kokoh, ramah lingkungan, dan mendukung dunia usaha sebagai tulang punggung perekonomian daerah. Ketiga, reformasi birokrasi dengan menekankan digitalisasi layanan publik sebagai langkah untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Keempat, menjaga stabilitas sosial dengan menegakkan ketertiban, ketenteraman, serta kebebasan beragama sebagai fondasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Rijanto menegaskan bahwa kepemimpinannya tidak akan berjalan sendiri. Ia menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen, dari pemerintah daerah, DPRD, hingga masyarakat sipil. “Misi ini tidak bisa dicapai tanpa partisipasi aktif dari semua pihak. Blitar tidak bisa berjalan sendirian. Kita harus bersatu untuk mengembalikan kejayaan ini,” tandasnya.
Sebagai daerah yang kaya sejarah dan sumber daya, Kabupaten Blitar memiliki modal besar untuk kembali berjaya. Namun, keberhasilan visi ini tidak hanya bergantung pada janji kampanye, tetapi juga keberanian dalam membuat terobosan.
DPRD Kabupaten Blitar telah memberikan sinyal bahwa mereka siap mendukung kepemimpinan baru selama kebijakan yang diambil berpihak kepada rakyat. “Kami akan terus mengawal jalannya pemerintahan ini. Sinergi tidak berarti tanpa kritik. Kita ingin melihat Blitar yang lebih baik, bukan hanya dalam pidato, tetapi dalam realitas,” kata Supriadi.
Dengan semangat baru dan optimisme tinggi, Kabupaten Blitar memasuki era kepemimpinan yang penuh harapan. Pergantian kepemimpinan ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum penting untuk mewujudkan visi pembangunan yang lebih maju, berdaya saing, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah serta dukungan penuh dari berbagai pihak, Kabupaten Blitar siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah. (ar/hel)