INDONESIAONLINE – Kontroversi soal penggunaan istilah ahli gizi dalam rekrutmen petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat. Itu terjadi setelah pernyataan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menimbulkan reaksi keras dari para profesional gizi.
Banyak pihak menilai ucapan politikus PKB tersebut merendahkan kompetensi tenaga gizi dan berpotensi menurunkan standar pelayanan dalam program nasional tersebut.
Awalnya, ketegangan muncul saat seorang peserta dalam Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung mengungkapkan bahwa BGN (Badan Gizi Nasional) kesulitan mencari lulusan gizi untuk mengisi posisi SPPG. Ia mengusulkan agar istilah ahli gizi tidak lagi digunakan apabila posisi itu nantinya ditempati oleh tenaga non-gizi.
Peserta tersebut menyarankan agar jabatan itu cukup dinamai pengawas produksi, pengendali kualitas, atau QA/QC, sambil mendorong kolaborasi dengan organisasi profesi seperti Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) maupun HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia).
Namun sebelum pemaparan peserta selesai, Cucun memotong penyampaian tersebut. Dalam video yang beredar, ia menilai peserta itu berbicara terlalu panjang dan bersikap arogan.
“Kamu itu (bicaranya) terlalu panjang. Yang lain kasihan,” kata Cucun. “Saya enggak suka anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang. Pembuat kebijakan itu saya,” ujarnya.
Cucun kemudian melontarkan pernyataan yang memicu kemarahan publik. Dalam rekaman itu, ia terdengar menyebut bahwa program MBG “tidak memerlukan ahli gizi” dan posisi tersebut bisa diisi lulusan SMA yang mengikuti pelatihan singkat. Ia juga menyebutkan pelatihan bisa diberikan melalui dinas kesehatan setempat dengan dukungan sertifikasi yang ia klaim dapat disiapkan.
“Nanti tinggal Ibu Kadinkes melatih orang. Bila perlu di sini, di kabupaten itu, punya anak-anak yang fresh graduate, anak-anak SMA cerdas, dilatih sertifikasi, saya siapkan BSNP. Program MBG tidak perlu kalian yang sombong seperti ini,” ucap Cucun.
Cucun Minta Maaf
Setelah menuai kritik dari berbagai kalangan, terutama dari komunitas profesi gizi, Cucun akhirnya mengunggah permintaan maaf melalui akun Instagram @Cucun_Center. Politikus PKB ini menegaskan bahwa tidak ada niat untuk merendahkan profesi ahli gizi.
“Saya menyampaikan permohonan maaf apabila dinamika pembahasan di dalam ruangan terkait tuntutan aspirasi sempat menjadi konsumsi publik dan dianggap menyinggung profesi ahli gizi,” kata Cucun, Senin (17/11/2025).
Menurut Cucun, ucapannya bertujuan menjelaskan bahwa perubahan istilah jabatan dalam proses rekrutmen berpotensi menimbulkan kekhawatiran terkait pengawasan mutu makanan bergizi. Ia menegaskan kembali pentingnya menjaga standar dalam pelaksanaan program MBG agar kualitas layanan tetap terjamin.
Cucun menyatakan bahwa dinamika yang terjadi dalam forum internal tidak semestinya memicu kesalahpahaman publik dan ia meminta maaf apabila penjelasannya dianggap menyinggung kalangan tenaga gizi. (rds/hel)













