INDONESIAONLINE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengimbau masyarakat agar waspada akan terjadinya bencana akibat potensi cuaca ekstrem yang diprediksi bakal terjadi. Terutama bagi wilayah-wilayah yang pada Sabtu (25/11/2023) lalu terdampak banjir akibat hujan lebat yang turun.

Secara terkhusus, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang Prayitno meminta masyarakat waspada sekitar pukul 13.00 hingga 14.00 WIB. Sebab, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan cukup tinggi. Yakni pada Minggu (26/11/2023) dan Senin (27/11/2023).

“Setidaknya tetap harus waspada. Utamanya titik-titik lokasi kerawanan seperti kejadian kemarin, itu sudah bisa menyiapkan diri, waspada. Untuk seluruh masyarakat Kota Malang ,saya minta waspada mulai kemarin sama hari ini. Karena curah hujan menurut BMKG jam 13-14 curah hujan tinggi,” ujar Prayitno.

Apalagi, berdasarkan pers rilis dari Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo BMKG, Kota Malang menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang harus waspada. Terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 25 November hingga 2 Desember 2023.

Baca Juga  Bogor Alami Gempa Sebanyak 28 Kali Sejak 6 Desember

Dalam rilis tersebut, Kota Malang dan daerah lainnya yang turut masuk dalam daftar diimbau waspada akan terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem tersebut. Seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, puting beliung, angin kencang serta hujan es.

Masyarakat diminta agar untuk sementara waktu tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak. Hal itu setidaknya sebagai antisipasi mengingat di Kota Malang juga banyak berdiri pohon-pohon besar. Kedua, waspada di daerah-daerah yang secara elevasi, konturnya, tidak menguntungkan saat musim hujan.

“Untuk menyiapkan surat penting, kendaraan bermotor, dan elektronik bisa diamankan di titik tertinggi. Mereka harus bisa memetakan titik kumpul, titik evakuasi, dan prioritas siapa termasuk balita, lansia, kelompok rentan, orang sakit harus jadi perhatian utama,” tutur Prayitno.

Baca Juga  BMKG: Wilayah Laut Jawa Utara Jatim Rawan Gempa 

Analisis udara atas di wilayah Jawa Timur juga menunjukan kondisi atmosfer yang labil dan cukup basah. Selain itu, pada 25 November hingga 2 Desember 2023 diprakirakan terdapat gangguan atmosfer yang melintasi Jawa Timur secara bergantian.

Yang disebut Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rosby dan Gelombang Kelvin. Dimana kondisi tersebut menyebabkan adanya peningkatan pertumbuhan awan cumolonimbus yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di Jawa Timur.

“Kami update tiap dua menit hampir semenit sekali teman-teman kelurahan tangguh aktif di wilayah masing-masing, dan selalu saya forward rilis BMKG. Jadi sumber data akurasi sudah kita sama-sama tahu, mereka sumber data utama kita,” pungkas Prayitno.