JATIMTIMES-Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar kembali menggelar Pelatihan Kewirausahaan bagi Calon dan Mantan Pekerja Migran Indonesia (Pak Camat PMI) Tahun 2022. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari dibuka langsung oleh Bupati Blitar Rini Syarifah di Pendapa Sasana Adi Praja, Selasa (8/2/2022).

Pak Camat PMI Tahun 2022 diikuti sebanyak 100 peserta. Peserta kegiatan ini adalah mereka yang lolos seleksi pada tanggal 26 Januari hingga 2 Februari 2022. 100 orang peserta ini selanjutnya akan kembali diseleksi menjadi 75 orang di fase Business Model Canvas (BMC). Tahap selanjutnya adalah inagurasi yang diikuti 50 peserta yang lolos fase BMW. Di tahap akhir Bupati Blitar akan memberikan awarding kepada 3 peserta terbaik.

Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Mujianto mengatakan maksud dan tujuan dilaksanakannya Pak Camat PMI adalah untuk mendidik, membekali serta mencetak para calon dan mantan PMI untuk menjadi wirausahawan baru di Kabupaten Blitar. Program Pak Camat PMI telah dilaksanakan Disnaker Kabupaten Blitar sejak tahun 2020 dengan hasil yang cukup sukses.

‘’Hasil dari pelaksanaan Pak Camat PMI ini cukup bagus. Banyak dari mantan PMI kita yang sukses menggeluti dunia usaha,’’ kata Mujianto.

Baca Juga  Pecut Samandiman Jadi Hak Kekayaan Intelektual Kota Kediri

Mujianto menambahkan, Disnaker Kabupaten Blitar berharap pelaksanaan Pak Camat PMI di tahun 2022 ini akan dapat meningkatkan kompetensi dan kemandirian kerja calon dan mantan PMI dari Kabupaten Blitar.

‘’Melalui Pak Camat PMI ini Calon dan Mantan PMI kami dorong agar menjadi pengusaha sukses. Untuk menumbuhkan motivasi dan jiwa kewirausahaan mereka kami berikan materi Business Motivation Workshop (BMW). Melalui BMW ini mereka juga diajari membuat Business Plan,’’ terangnya.

Sementara itu Bupati Blitar, Rini Syarifah dalam kesempatan ini memuji langkah Disnaker Kabupaten Blitar yang konsisten melaksanakan program Pak Camat PMI. Bupati menilai Pak Camat PMI adalah program yang sangat inovatif.

‘’Pak Camat PMI ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada calon dan mantan PMI. Bekal ini akan berguna ketika mereka nanti bekerja di luar negeri. Bekal ini nanti akan membuat mereka memiliki daya saing dan kualitas. Jika pulang ke Indonesia dengan bekal ini mereka akan bisa berkontribusi membangun Kabupaten Blitar dengan merintis bidang usaha baru,sehingga para mantan PMI akan tetap produktif,’’ tegas Mak Rini.

Baca Juga  Bencana Puting Beliung di Wonodadi, Bupati Blitar Datang dan Beri Bantuan Korban

Sebagai informasi, Kabupaten Blitar menempati urutan kedua setelah Kabupaten Ponorogo dalam pengiriman PMI ke luar negeri dari Provinsi Jawa Timur. Jumlah PMI dari Kabupaten Blitar tahun 2020 sebanyak 1.036 dan di tahun 2021 sampai bulan Desember sebanyak 1.169. Negara tujuan penempatan PMI diantaranya Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia, Jepang dan Korea.

Melihat data tersebut, Mak Rini menegaskan keberadaan PMI sangat membantu perekonomian Indonesia termasuk di Kabupaten Blitar. Adapun remittance (uang yang dikirim pekerja migran) tahun 2019 sebesar Rp 41,48 miliar tahun 2020 sebanyak Rp 32,16 miliar dan tahun 2021 sekitar Rp 31,7 miliar.

‘’Keberadaan PMI tidak boleh dipandang sebelah mata. Negara harus hadir untuk memberi dukungan, dorongan melalui pelatihan-pelatihan seperti pada hari ini. PMI Kabupaten Blitar harus memiliki kompetensi dan skill yang terampil baik yang masih calon maupun mantan PMI. PMI Kabupaten Blitar harus membuat rencana bisnis yang matang agar ekonomi tetap tertata, PMI Kabupaten Blitar harus jadi pengusaha sukses,’’ pungkas orang nomor satu di Kabupaten Blitar.



Aunur Rofiq