IDONESIAONLINE  – Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023 yang akan diperingati pada tanggal 22 Oktober, Bupati Malang HM. Sanusi memimpin pembacaan deklarasi damai santri untuk Indonesia di Lapangan Tumapel, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Pembacaan deklarasi damai santri untuk Indonesia dibacakan Sanusi diikuti oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Singosari, Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) maupun PAC Muslimat NU Singosari hingga ratusan siswa-siswi dari Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari Malang.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu menyampaikan, bahwa secara sadar menjaga keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan amanah hasil perjuangan para pendiri bangsa adalah kewajiban bagi semua pihak.

Baca Juga  Penolakan Renovasi Stadion Kanjuruhan, Bupati Malang: Banyak Didukung para Pihak

Selain itu, menurut Sanusi bahwa eksistensi bentuk NKRI sebagai perekat bagi perbedaan-perbedaan yang terdapat di masyarakat Indonesia harus selalu diperkuat dan dipertahankan.

Pejabat yang juga merupakan warga Nahdliyyin ini mengatakan, bahwa perbedaan-perbedaan suku, agama, ras dan budaya yang beraneka ragam di Indonesia merupakan sebuah hal positif yang harus dimanfaatkan untuk mengikat dan menyatukan bangsa Indonesia.

Terdapat tiga poin penting yang disampaikan Sanusi dalam deklarasi damai santri untuk Indonesia. Pertama mencegah terjadinya adu domba di tengah-tengah masyarakat dalam bentuk apapun.

“Kedua, menolak segala bentuk hasutan dan ujaran kebencian yang menimbulkan perpecahan di masyarakat,” ujar Sanusi diikuti oleh seluruh jajaran tamu undangan serta para siswa-siswi Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari Malang, Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga  Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Penuhi Undangan Tim Investigasi, Panji Gumilang Ogah Jawab Klarifikasi

Ketiga, menolak segala bentuk aktivitas yang mengarah pada sikap intoleran, kekerasan, teemasuk perbuatan yang dapat memecah belah umat.
“Laahaula walaa quwwata ilaa billahil’aliyyil’adziim,” pungkas Sanusi.