INDONESIAONLINE – Pemilu 2024 tinggal dua hari lagi atau pada Rabu (14/2/2024) besok. Rupanya ada 56 mantan narapidana (napi) kasus korupsi yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif pada Pemilihan Legislatif (Pileg).
Tingkat pencalonan mantan napi tersebut beragam, mulai dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Diketahui, dalam aturan undang-undang yang berlaku memang masih memperbolehkan mantan napi korupsi untuk kembali melenggang ke kursi parlemen. Aturan ini tercantum dalam Pasal 240 Ayat 1 huruf g Undang-Undang (UU) Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum tidak melarang mantan napi korupsi untuk nyaleg.
Hanya saja, mantan napi yang kembali mencalonkan diri tersebut harus mengumumkan kepada masyarakat bahwa dirinya pernah dijatuhi hukuman karena kasus korupsi dan sudah selesai menjalani hukuman.
Indonesia Corruption Watch (ICW) telah merilis daftar 56 mantan terpidana korupsi yang nantinya nama mereka akan tertera di surat suara. Menurut ICW, temuan ini menunjukkan rendahnya kesadaran pemangku kepentingan menjamin pemenuhan nilai integritas dalam pemilu.
ICW merinci sebanyak 27 mantan napi korupsi maju sebagai caleg DPR, 22 orang sebagai caleg DPRD provinsi dan kabupaten/kota, dan 7 orang sebagai caleg DPD.
Termasuk dijelaskan secara rinci oleh ICW, beberapa partai politik (parpol) yang mengusung caleg mantan napi korupsi dalam Pileg tahun ini. Seperti Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Berikut ini rincian nama-nama mantan napi korupsi yang kembali mencalonkan diri sebagai DPD, DPRD dan DPR:
DPD
1. Edi Agusdin – Dapil Bengkulu, nomor urut 1, perkara korupsi APBD Bengkulu 2003-2004
2. Patrice Rio Capella- Dapil Bengkulu, nomor urut 10, perkara korupsi menerima gratifikasi dalam proses penanganan perkara bantuan daerah, tunggakan dana bagi hasil, dan penyertaan modal sejumlah BUMD di Sumut
3. Cinde Laras Yulianto- Dapil Yogyakarta, nomor urut 3, kasus korupsi dana purna tugas
4. Emir Moeis- Dapil Kalimantan Timur, nomor urut 7, kasus korupsi suap proyek pembangunan PLTU Lampung
5. Ismeth Abdullah- Dapil Kepulauan Riau, nomor urut 8, kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran tahun 2004
6. Samson Yasir Alkatiri- Dapil Maluku, nomor urut 13, kasus korupsi pengadaan obat-obatan di Dinas Kesehatan Seram bagian Timur
7. A Abd Waris Halid – Dapil Sulawesi Selatan, nomor urut 1, korupsi penyelundupan 73 ribu ton gula
DPRD
8. Heri Baelanu – DPRD Kabupaten, Dapil Pandeglang 1, Partai Golkar, nomo urut 6
9. Dede Widarso – DPRD Kabupaten, Dapil Pandeglang 5, Partai Golkar, nomor urut 4
10. Edy Muklison – DPRD Kabupaten, Dapil Blitar 4, Partai Perindo, nomor urut 1
11. Ferizal – DPRD Kabupaten, Dapil Belitung Timur 1, Partai PPP, nomor urut 2
12. Al Hajar Syahyan- DPRD Kabupaten,
Dapil Tanggamus 4, Partai PKS, nomor urut 5
13. Yohanes Marinus Kota- DPRD Kabupaten – Dapil Ende 1, Partai Nasdem, nomor urut 8
14. Welhelmus Tahalele – DPRD Provinsi, Dapil Maluku Utara 3, Partai Hanura, nomor urut 2
15. Warsit – DPRD Kabupaten, Dapil Blora 3, Partai Hanura, nomor urut 1
16. Hasanudin – DPRD Kabupaten, Dapil Banjarnegara 5, Partai PPP, nomor urut 1
17. Bonar Zeitsel A – DPRD Kabupaten, Dapil Simalungun 4, Partai Demokrat, nomor urut 8
18. Rahmanuddin DH – DPRD Kabupaten, Dapil Luwu Utara 1, Partai Demokrat, nokor urut 4
19. Mad Muhizar- DPRD Kabupaten, Dapil Pesisir Barat 3, Partai PDIP, nomor urut 2
20. Zulfikri – DPRD Kota Pagar Alam 2, Partai Perindo, nomor urut 1
21. Joni Kornelius Tondok, DPRD Kabupaten, Dapil Toraja Utara 4, Partai Hanura, nomor urut 1
22. Yuridis – DPRD Kabupaten, Indragiri Hulu 3, Partai Buruh, nomor urut 1
23. Eu K Lenta- DPRD Kabupaten, Dapil Morowali Utara 1, Partai Golkar, nomor urut 9
24. Nasrullah Hamka – DPRD Provinsi, Dapil Jambi 1, Partai PBB, nomor urut 10
25. Syaifullah, DPRD Provinsi, Dapil Kep Babel 1, Partai Nasdem, nomor urut 7
26. Saparudin – DPRD Kabupaten, Dapil Belitung Timur 1, Partai PKB, nomor urut 2
27. Iwan Rahmawan- DPRD Kabupaten, Dapil Belitung Timur 2, Partai PPP, nomor urut 1
28. Fakhrur Rizal – DPRD Kabupaten, Dapil Belitung Timur 2, Partai PKB, nomor urut 1
29. Mukhaedy – DPRD Kabupaten, Dapil Belitung Timur 1, Partai Hanura, nomor urut 2
DPR RI
30. Susno Duadji – Sumatera Selatan II, PKB
31. Huzrin Hood- Kepulauan Riau, PKB
32. Rino Lande- Jawa Timur V, PKB
33. Yansen Akun E – Kalimantan Barat II, PKB
34. Asep Ajidin- Sumatera Barat II, PDIP
35. Mochtar Mohamad- Jawa Barat V, PDIP
36. Rokhmin Dahuri- Jawa Barat VIII, PDIP
37. Al Amin N Nasution- Jawa Tengah VIII, PDIP
38. Teuku Muhammad Nurlif- Aceh 1, Golkar
39. Syahrasaddin- Jambi, Golkar
40. Wendy Melfa- Lampung 1, Golkar
41. Iqbal Wibisono- Jawa Tengah 1, Golkar
42. A. M. Nurdin Halid- Sulawesi Selatan II, Golkar
43. Bernard Sagrim- Papua Barat Daya, Golkar
44. Abdillah- Sumatera Utara 1, Nasdem
45. Eep Hidayat- Jawa Barat IX, Nasdem
46. R. Dikdik Darmika- Jawa Barat XI, Nasdem
47. Sani Ariyanto- Jawa Tengah VIII, Nasdem
48. Rahudman Harahap- Sumatera Utara I, Nasdem
49. Sandi Suwardi Hasan- Jawa Timur IV, Hanura
50. Wa Ode Nurhayati- Sulawesi Tenggara, Hanura
51. Evy Susanti- Jawa Barat III, Demokrat
52. Lukas Uwuratuw- Maluku, Demokrat
53. Thaib Armaiyn- Maluku Utara, Demokrat
54. Hendra Karianga- Maluku Utara, Perindo
55. Soleman Sikirit- Papua Barat, Perindo
56. Madini Farouq- Jawa Timur IV, PPP
Demikian 56 nama dan partai mantan narapidana korupsi yang kembali mencalonkan diri sebagai menjadi peserta dalam Pileg 2024 ini. Semoga membantu.