Deteksi Dini Kanker Leher Rahim, Dinas Kesehatan Kota Batu Distribuskan IVA Kit ke Puskesmas

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim, Dinas Kesehatan Kota Batu Distribuskan IVA Kit ke Puskesmas

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim, Dinas Kesehatan Kota Batu Distribuskan IVA Kit ke Puskesmas

JATIMTIMESHari Kanker Sedunia tahun ini bertepatan pada Jumat (4/2/2022). Segala upaya dilakukan Dinas Kesehatan Kota Batu untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim bagi warga Kota Batu.

Salah satu upayanya dalam mendukung pelaksanaan deteksi dini khususnya pada kanker leher rahim pada wanita, Dinas Kesehatan Kota Batu mendistribusikan IVA Kit di seluruh puskesmas di Kota Batu. Yakni Puskesmas Sisir, Batu, Beji, Junrejo, dan Bumiaji.

Dinas Kesehatan Kota Batu telah mendistribusikan IVA Kit pada semua puskesmas dalam mendukung pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim pada wanita,” ungkap Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana, Dinas Kesehatan Kota Batu, dr. Susana Indahwati.

IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) test adalah metode inspeksi visual dengan asam asetat, atau dikenal juga dengan sebutan visual inspection with acetic acid. Seperti namanya, IVA test yakni suatu cara mendiagnosis dini kemungkinan adanya kanker serviks dengan menggunakan asam asetat.

“Hasil pemeriksaan tes IVA yang muncul dapat melihat apakah terdapat pertumbuhan sel prakanker di dalam serviks alias leher rahim atau tidak,” imbuhnya.

Pemeriksaannya sederhana, dapat dilakukan oleh bidan dengan fasilitas terbatas. Hasilnya dapat langsung terlihat dengan alat tersebut. Karena itu Dinas Kesehatan mendistribusikan satu paket IVA kit di masing-masing puskemas tersebut.

Dalam satu paket IVA kit terdapat beragam alat yang sesuai dengan spesifikasi Kementerian Kesehatan. Yakni  Graves Vaginal Specula (Spekulum Vagina cocor bebek) 3 pcs dengan ukuran S, M, L.

Lalu ada thumb dressing forcep, pinset anatomis, 25 cm, bozeman sponge holding forcep, tampon tang bengkok (curved) 25-27 cm, dan instrument tray 512 Stainless.

Susan menambahkan, melihat mayoritas wanita yang terdiagnosis kanker leher rahim biasanya tidak melakukan screening test atau tidak melakukan tindak lanjut setelah ditemukannya adanya hasil abnormal. “Karena itu dengan menyediakan alat di puskesmas, upaya mencegah dengan deteksi dini,” tutup Susan.



Irsya Richa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *